Pertahankan Warisan Budaya, Solo Menggelar Wisata Kampung Kota

Pesona Indonesia | Minggu, 03 September 2017 - 01:43 WIB

Pertahankan Warisan Budaya, Solo Menggelar Wisata Kampung Kota
Pertahankan Warisan Budaya, Solo Menggelar Wisata Kampung Kota.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, saat ini wisata budaya di Indonesia  baru berkembang di sejumlah kota, di antaranya Solo, Yogyakarta, Jember dan Malang. Daerah di luar pulau Jawa hanya Bali yang paling gencar mengembangkan wisata budaya.

“Salah satu strategi untuk memaksimalkan pengelolaan Wisata tradisi dan seni budaya, tahun ini ditetapkan 5 destinasi wisata Tradisi, Seni dan Budaya (TSB) yaitu Joglosemar, Labuan Bajo, Toba, Toraja dan Mandalika (Lombok) Tujuan jangka pendek yang adalah keberhasilan (quick win), berupa meningkatnya jumlah wisatawan (terutama wisatawan mancanegara)  dan keuntungan finansial masyarakat lokal. Ini yang akan kita maksimalkan,” kata Menpar Arief Yahya. 

Menpar meengapresiasi kegiatan Wisata Kampung Kota di Solo ini yang  sangat positif dalam rangka mempertahankan tradisi dan seni budaya. “Kota Solo hampir tidak sepi terkait wisata budaya. Penampilannya tidak hanya budaya dari Solo namun seluruh daerah yang ada di Indonesia dikembangkan. Kegiatan ini sungguh bermanfaat," kata Menpar Arief Yahya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut dia, kemampuan mengembangkan aset warisan budaya sangat perlu ditingkatkan. Dirinya juga terus mendorong agar pemerintah daerah (Pemda)  menggarap secara optimal wisata budaya di daerahnya.

“Wisata budaya masih menjadi andalan di komunitas ASEAN. Padahal 60 persen kunjungan wisatawan dari berbagai belahan negara ke Asia Tenggara karena daya tarik wisata budaya,” tambah Menpar Arief Yahya.

Untuk itu, Menpar minta semua stakeholder yang terkait budaya dan destinasi prioritas pun diajak berdiskusi. Sharing info, sharing knowledge. Semangatnya satu, Indonesia Incorporated: for better cultural.

“Kita nggak bisa bekerja sendirian, semua harus bersatu. Untuk benchmarking-nya bisa melihat Vietnam, Thailand dan Malaysia. Mereka sangat serius menggarap budaya. Hasilnya ternyata sangat dahsyat. No Culture No Tourism,” pungkas Menpar Arief Yahya.(*)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook