Kepulauan Derawan, Destinasi Cantik Penggoda Wisman Yachter

Pesona Indonesia | Minggu, 03 September 2017 - 01:27 WIB

Kepulauan Derawan, Destinasi Cantik Penggoda Wisman Yachter
Kepulauan Derawan, Destinasi Cantik Penggoda Wisman Yachter

Resort lainnya adalah floating cottage yang ada di Maratua, yakni Nabucco Island Resort. Suguhan alam perairan Maratua yang menawan kian menjadi pemandangan sehari-hari.

Setibanya di Pulau Derawan, tentu Anda ingin mengelilingi pulau lain disekitarnya seperti Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, dan Pulau Maratua. Jika tujuan Anda untuk menyelam, bawalah alat selam dari Pulau Derawan yang banyak menyediakan jasa penyewaan alat selam dan snorkeling. 

"Setelah itu, para wisatawan juga bisa melihat penangkaran Penyu di Sangalaki, asik jika datang dengan keluarga, Pulau ini bukan hanya menggoda para Wisman Yachter, namun wisatawan nusantara juga," kata Indroyono berpromosi.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk mengabadikan momen tak terlupakan, bawalah kamera. Akan lebih baik jika Anda juga membawa underwater camera (kamera bawah laut). Dengan membawa underwater camera Anda bisa mengabadikan karang-karang dan ikan cantik di bawah laut. Terlebih ketika berenang di danau ubur-ubur Pulau Kakaban. 

Danau seperti ini hanya ada dua di dunia, lho! Di Pulau Kakaban, Kalimantan Timur, Indonesia, dan Pulau Palau, Mikronesia yang berjarak beberapa ribu kilometer dari Filipina.

Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman. Misalnya, ketika berada di Pulau Kakaban, Anda harus naik dan turun tangga yang cukup terjal. Untuk itu pakailah sepatu yang tidak licin dan nyaman dipakai.Kemudian, untuk mengisi perut selama perjalanan dilaut, bawalah bekal makanan dan minuman. Di Pulau Kakaban dan Sangalaki, Anda tidak akan menemui penjual makanan atau minuman.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menghimbau kepada seluruh wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Hal tersebut wajib dilakukan setiap bepergian ke mana pun. Apalagi di kawasan wisata alam, wisata bahari, yang aset utamanya adalah terumbu karang. 

"Jangan pernah meninggalkan sampah di pesisir pantai, laut, hutan, atau dijalanan sekali pun. Tidak ditemukannya tempat pembuangan sampah, bukan alasan bagi Anda untuk kemudian membuang sampah sembarangan. Jagalah Indonesia kita," katanya. 

Ada beberapa hal yang penting untuk diingat para wisatawan, yakni etika berwisata di alam bebas. "Jika Anda melakukan wisata alam, tak hanya manusia yang akan dijumpai. Kita pun mungkin akan bertemu makhluk lain yang sudah lebih dulu menghuni pulau tersebut. Siapa mereka? Mereka adalah ikan-ikan cantik di perairan, penyu, burung-burung, terumbu karang, juga tumbuhan dan pepohonan sekitar."

Arief Yahya selalu berujar, semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. "Tidak ada pilihan lain, harus ada upaya disiplin menjaga aset keindahan bawah laut," kata Arief Yahya. (*)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook