Festival dua tahunan ini merupakan salah satu festival seni dan kebudayaan terbesar di dunia sehingga sebuah kesempatan dan peluang yang baik sekaligus tantangan untuk menunjukkan bahwa Indonesia sangat kaya akan karya-karya seni dan budaya, khususnya pada masyarkat Eropa.
Hal ini tentunya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang mempunyai potensi alam dan budaya beragam, dengan semangat Bhineka Tunggal Ika.
“Sebagai negara tamu kehormatan, tentunya Indonesia diharapkan dapat menampilkan berbagai keragaman seni dan budaya Indonesia yang toleran, demokratis dan modern yang berasal dari berbagai pelosok tanah air yang kaya akan budaya dan tradisi,” ujar Puan.
Puan mengatakan, ragam seni budaya yang ditampilkan nanti telah melalui hasil kurasi karya seni oleh kurator Europalia Indonesia dan Europalia internasional. Berbagai disiplin artis akan ditampilkan melalui dasar empat pilar.
Yaitu heritage, menampilkan warisan budaya Indonesia. Kedua Contemporary, yaitu pertunjukan seni kontemporer Indonesia. Ketiga creation, menampilkan hasil kreasi baru karya para seniman Indonesia.
“Dan yang terakhir Exchange, yakni kolaborasi seni yang dihasilkan secara persamaan oleh seniman Indonesia dan Eropa,” kata dia.
Puan berharap kegiatan ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi para pelaku seni dan budaya untuk dapat ditularkan kepada stakeholders lainnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik dan mendukung penuh kehadiran Indonesia di ajang “Europalia Arts and Festival 2017”. Menurut Menpar kegiatan ini menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk menunjukkan berbagai karya seni dan budaya terbaik ke pentas dunia khususnya masyarakat Eropa.
Dari sisi faktor sukses penyelenggaraan, Menpar melihat dengan banyaknya seni budaya yang ditampilkan, penting untuk dapat menghadirkan filosofi dari karya seni tersebut. Hal itu agar publik internasional, dalam hal ini masyarakat Eropa, mengerti maksud atau makna atas sajian budaya yang ditampilkan.
“Jadi penting untuk sebelum ditampilkan, disampaikan sinopsis singkat mengenai makna dari karya seni tersebut,” kata Menpar Arief Yahya.
Hal ini penting karena di dunia pariwisata ada tiga hal yang dapat “dijual”. Yakni product, process dan philosophy.
Menpar mencontohkan Bali yang dinobatkan sebagai The Best Destination in The World olehTripAdvisor. Di Bali tiga hal tersebut sudah sangat kuat dan mengakar. Produk misalnya, berupa tarian atau seni musik. Kemudian prosesnya adalah bagaimana anak-anak berlatih menari di Bali. Kehidupan di Bali sudah menjadi atraksi.
“Tapi yang buat Bali itu hebat adalah filosofinya, dimana keseharian kehidupan keagamaanya yang tampak. Singkat kata, kalau sesuatu itu menjadi hebat pasti karena dia punya filosofi yang kuat. Sedangkan produk budaya kita sangat jarang akar budayanya diambil untuk kemudian diangkat. Karena itu, sinopsis perlu untuk menampilkan seperti apa filosofinya,” ujar Menpar.
“Jadi mohon saat ditampilkan, apa dan mengapa tarian itu dihadirkan, apa yang membuat tarian itu hebat, perlu juga diangkat,” kata Menpar.
Sementara untuk faktor kesuksesan promosi, Menpar akan memaksimalkan berbagai hal yang dimiliki Kemenpar untuk berpromosi. Ia menjelaskan, sebelumnya materi promosi kehadiran Indonesia di ajang Europalia Arts Festival 2017 telah ditayangkan di berbagai media.
Di media elektronik, telah ditayangkan di stasiun televisi BBC, Bloomberg dan media lain. Begitu juga di media digital seperti TripAdvisor, Google dan YouTube serta media-media sosial.
Selain itu juga media-media promosi luar ruang yang tersebar di berbagai negara eropa. Di Prancis, sebanyak 16 bus akan di-branding dengan Europalia. Begitu juga Black Cab di London serta media luar ruang di Belgia. Semuanya akan dibranging terkait Indonesia menjadi tamu kehormatan di Euroalia Arts Festival 2017.
Menpar menekankan bahwa Kementerian Pariwisata akan “all out” dalam segi promosi. Sebab menurutnya, selama ini lemahnya penyelenggaraan satu event adalah minimnya anggaran untuk promosi.
“Culture and nature resources kita itu selalu top 20 in the world, tapi masalahnya tidak ada (masyarakat internasional) yang tahu. Country branding kita juga sebelumnya tidak masuk rangking dunia. Karena itu saya keras sekali bahwa harus 100 persen alokasikan untuk promosi. Ini agenda nasional untuk kebanggaan bangsa,” kata Menpar.
Terakhir untuk sukses pemberdayaan masyarakat dan ekonomi, dalam hal ini kehadiran Indonesia harus dapat memberi hasil di tiga bidang. Yakni Trade, Tourism dan Investment.
Untuk itu Menpar meminta agar bisa langsung memonetised dengan mengurutkan negara-negara dengan potensi paling besar.
Di pariwisata misalnya. Berdasarkan data, tingkat kunjungan wisatawan dari negara eropa, Inggris adalah negara yang terbesar. Pada tahun ini ditargetkan 400 ribu kunjungan wisman. Kemudian disusul Prancis 300 ribu, Jerman 275 ribu, kemudian disusul Belanda, Italia dan seterusnya.
“Harus firm, negara mana yang harus dikunjungi dulu, atraksi mana dulu. Jadi mohon diseimbangkan antara culture dan comercial values. Kalau di pariwisata di urutannya adalah terbesar Inggris, maka sektor lain silakan bisa menyesuaikan,” kata Menpar.
Dengan keseimbangan antara cultural dan commercial value, maka culture industry Indonesia akan semakin meningkat. Menpar pun mengajak dengan semangat Indonesia Incorporated yang tertuang dalam pelaksanaan bersama
“Europalia Arts Festival 2017”, agar dapat menjadikan Indonesia sebagai menjadi negara pemenang. “Kita harus bisa menjadi yang terbaik dan terbesar,” ujar Menpar. (*)