“Harapannya, siapapun yang terpilih nanti bisa membawa nama harum Indonesia secara umum, khususnya Gayo Lues,” tutup Syafruddin.
Layangan apresiasi langsung diarahkan kepada dua kementerian. Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ikut mengurasi Tari Saman. Satunya lagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menggelar pelatihan di Gayo Lues.
“Kami bersyukur dalam bulan ini saja dua Kementerian sudah turun langsung ke Gayo Lues dalam rangka meningkatkan kualitas Pariwisata. Tentu komunikasi ini akan terus kita jalin dengan baik,” sambung Syafruddin.
Ia menjelaskan, tari Saman merupakan salah satu tarian tradisional khas Tanoh Rencong. Tarian ini menjadi salah satu seni tari yang dipelajari di sekolah-sekolah. Di samping itu, tari Saman juga telah dikenal hingga kancah internasional.
“Tari Saman mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Untuk menguasai gerakan tari Saman secara sempurna peserta harus mempunyai ketahanan fisik yang tinggi, kecepatan gerakan tangan, badan, dan kepala yang sinkron antara sesama anggota tari, serta pemahaman secara benar akan makna lagu," ujar Syafruddin.
Untuk diketahui, Saman Gayo menjadi salah satu andalan Indonesia dalam Europalia Art Festival tersebut telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO, badan yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan PBB, pada 2011.
Karenanya, Menteri Pariwisata Arief Yahya, ikutan merespon rencanan kegiatan ini. "Tari Saman 10.001 Penari yang digelar Disbudpar Aceh lalua membuat mata dunia melihat ke Aceh. Rekor dunia sukses dipecahkan, dan sekarang perwakilan penarinya bakal keliling Eropa mempromosikan Indonesia. Sukses untuk Aceh. Salam Pesona Indonesia. Salam Wonderful Indonesia,” ucap Arief. (*)