Ternyata
setelah saya tiba, udara di Bali sangat sejuk dan udaranya sangat
bagus. Saya akan menulis untuk itu dan menginfokan ke semua masyarakat
Jepang jika bali menjadi tempat yang harus dikunjungi,” ujarnya.
Deputi
Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gede Pitana didampingi
Asisten Deputi Penegmbangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu
mengatakan, langkah mengundang para jurnalis itu, diharapkan mampu
memberikan kontribusi dalam meningkatkan awareness dan timbulnya
keinginan untuk berwisata ke Indonesia, lewat publikasi dari media di
negara mereka.
Selain
itu, lanjut Vinsensius Jemadu, kunjungan famtrip ini bakal menambah
referensi kepada media di Jepang mengenai produk pariwisata yang ada di
berbagai destinasi di Indonesia. Sehingga dengan dipublikasikannya
berita tersebut, destinasi wisata dapat dikenal secara viral melalui
media sosial maupun menceritakan pengalaman secara langsung kepada
kerabat.
“Warga Jepang
memiliki awarness yang masih sangat terhadap media yang menjadi pusat
informasi di negaranya. Hal Ini bisa membangkitkan dan memberikan citra
yang baik bagi Pariwisata di Indonesia. Para jurnalis tersebut
diwajibkan memviralkan di akun media sosialnya masing-masing, selain
memberitakannya di media,” dia mengungkapkan.
Terpisah,
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, melalui pemberitaan oleh
media-media Jepang, akan banyak warga Jepang mengenal Bali dan berimbas
pada kunjungan turis asal Jepang ke Bali.
"Famtrip,
mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata, media, itu
penting untuk serangan udara, efektif mempengaruhi opini public
travellers. Karena itu, harus menggunakan media Jepang yang dibaca oleh
masyarakat di sana," kata Arief Yahya.(*)