Standarnya
pun harus global, tidak lagi terkotak-kotak oleh birokrasi yang sempit,
dan membelit kepentingan yang lebih jauh. “Memajukan Pariwisata sama
dengan memajukan perekonomian bangsa ini. Karena pariwisata adalah
penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah dan murah,”
kata Arief Yahya.
Menpar
Areif Yahya juga mengimbau masyarakat agar menyaksikan kegiatan
karnaval dengan menggunakan pakaian adat. "Jangan lupa penonton pakai
baju-baju adat ya? Kenakan Busana Nusantara, biar penontonnya keren,
peserta karnavalnya juga keren! Foto dan Video nya juga keren," ujarnya.
Ini
akan menjadi karnaval paling unik. Penonton menyaksikan peserta
karnaval. Sebaliknya peserta karnaval juga bisa melihat penonton yang
berpakaian tradisional, dari mana saja asal sukunya.
"Silakan
yang perempuan pakai selendang, yang laki-laki mengenakan ikat kepala
atau blangkon (Joglosemar), totopong (Sunda), udeng (Bali), sortali
(Batak). Pasti seru!" ungkap Arief Yahya sambil mengingatkan untuk
menyisakan space di memmory smart phone-nya untuk memotret karnaval
ini.(*)