Jadi beda jumlah pendayung tidak membedakan kelas dan istimewanya, pendayung banyak belum tentu menang, karena menurut mitos yang ada di sana, kemenangan itu ditentukan dari kekuatan magis yang terdapat pada kayu perahu serta kesaktian sang pawang dalam mengendalikan perahu. Dari 50 atau 60 pendayung, ada anggota tim disebut ‘anak pacu’ dengan beberapa tugas masing-masing dan sebutannya, seperti ‘tukang kayu’, ‘tukang concang’ yang menjadi komandan atau pemberi aba-aba, dan ‘tukang pinggang’ yang menjadi juru mudi.
Ada juga ‘tukang onjai’ yang bertugas memberi irama di bagian kemudi dengan cara menggoyang-goyangkan badannya, dan ‘tukang tari’ yang membantu ‘tukang onjai’ dalam memberi tekanan agar seimbang, agar perahu dapat berjungkat-jungkit secara teratur dan berirama. Juara bertahan tahun lalu, Jalur Siposan Rimbo RAPP dari Pangean Kuantan Singingi juga siap kembali mempertahankan mahkota juara, berada di jalur 13, akan ditantang Tapak 3 Tumpuan Nagori Aston Motor di penyisihan babak pertama yang akan menempuh jarak panjang lintasan sepanjang 1 km mengikuti aliran Batang Kuantan. Tradisi Pacu jalur ini telah ada sejak ratusan tahun yang memiliki sejarah panjang.
Sungai Batang Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu dan Kecamatan Cerenti di bagian hilir telah digunakan sebagai jalur pelayaran sejak awal abad ke-17 dan digunakan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-72 #Pesona72 #Pesona17an. Acara Festival Pacu Jalur ini dibuka langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam acara pembukaan yang digelar di Lapangan Limuna yang berjarak sekitar 50 meter dari arena Pacu Jalur. Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya sendiri takjub dengan ebent pacu jalur. "Pacu jalur ini unik, tidak ada di dunia selain di Kuansing. Event ini berkelas dunia, tinggal bagaimana Riau bisa mengemasnya menjadi paket wisata yang menarik," ujar Menpar Arief Yahya.
"Mudah-mudahan dengan acara ’Riau Menyapa Dunia’, pacu jalur dan pariwisata Riau tumbuh lebih baik,"pungkasnya.(adv)