Pesan tersebut mengandung makna agar Diaspora di Indonesia, sebagai aset negara selalu berinovasi memajukan Indonesia dengan ilmu dan pengetahuan dari luar negeri. Dirinya mencontohkan, bagaimana peran Diaspora membangun negara, seperti Singapura dan Tiongkok di mana Diaspora mereka turut memajukan negara setelah belajar di luar negeri.
"Indonesia juga bisa besar bukan karena jumlah (penduduk), tetapi juga kualitas," ucap JK.
Selain di bidang pendidikan dan kebudayaan, serta ilmu pengetahuan, dan dunia usaha Diaspora memiliki peranan untuk mempromosikan wisata Indonesia melalui Indonesia Wonderful dengan jaringan di negara tempat tinggal.
Apalagi, Indonesia telah meraih peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat S&P. "Dengan investment grade ini lebih mempermudah upaya untuk menarik investor asing ke Indonesia dan juga tidak kalah penting untuk promosi pariwisata. Tagline Wonderful Indonesia akan dibawa oleh diaspora Indonesia, apa pun aktivitas mereka," tambahnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Eddy Susilo mengatakan, Malino berpeluang menjadi idola wisatawan karena saat ini sudah didukung infrastruktur yang lebih baik.
“Sejak dulu Malino sudah menjadi tempat refreshing dan tujuan wisata. Karena itu, kami berharap bisa meningkatkan lagi jumlah wisatawan dan menjadikan Malino sebagai salah satu destinasi wisata nasional,” ujar Esthy yabg diamini Eddy.
Selain itu, dia juga meminta Pemkab Gowa menjamin kenyamanan para wisatawan. Sebab, wisatawan yang datang berpotensi menjadi repeater jika memiliki kesan mendalam terhadap sebuah event.