Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Budaya Wawan Gunawan mengucapkan selamat dan sukses untuk acara kuliner tersebut. Kata Esthy, kuliner merupakan pintu masuk wisatawan untuk menyambangi Indonesia.
”Masakan Indonesia itu juara ! Bumbunya yang sangat terasa, harumnya pun menggoda. Sudah sangat tepat Aceh mengedepankan kuliner juga untuk menarik wisatawan mancanegara,” ujar Esthy yang juga diamini Kepala Sub Bidang Spa dan Kuliner Kemenpar Suheriyah.
Kata Esthy, Indonesia memiliki jumlah berlimpah makanan otentik, dengan lebih dari 5350 resep asli tradisional yang telah menjadi warisan bangsa Indonesia.Kata dia, dalam setiap piring makanan, mengandung sejarah yang kaya karena Indonesia adalah tempat pertemuan antara banyak budaya kuno. Masakan Indonesia adalah salah satu masakan terbaik di dunia, dengan sangat meriah, penuh warna dan cita rasa bumbu yang kuat.
Sebagai rumah selama lebih dari tiga ratus etnis, masakan Indonesia memiliki rentang yang sangat luas dari berbagai karakter. ”Kuliner itu adalah sebagai kultur diplomasi bangsa kita,” tambah Suheriyah.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, setiap negara mengedepankan kuliner sebagai pintu masuk ke negaranya, untuk memperkenalkan negaranya, meningkatkan country image negaranya, dan branding sebagai ciri khas setiap negara.
Sejauh ini, kata Menpar, ada tiga makanan khas Indonesia yang sudah menjadi country image di mata internasional yakni Nasi Goreng, Rendang dan Soto.
”Semakin banyak unggulan di makanan kita, semakin banyak pintu masuk ke negara kita, semakin banyak makanan yang dikenal oleh wisatawan, country image ke negara kita semakin baik. Kita harapkan kita bisa memperkenalan Indonesia melalui kuliner kita,” kata Mantan Dirut Telkom itu.(adv)