Kemenpar Dukung Pasa Harau, Festival Kebudayaan Berbasis Masyarakat

Pesona Indonesia | Kamis, 17 Agustus 2017 - 10:23 WIB

Kemenpar Dukung Pasa Harau, Festival Kebudayaan Berbasis Masyarakat
Kemenpar Dukung Pasa Harau, Festival Kebudayaan Berbasis Masyarakat.

"Pemerintah Nagari bahkan mengalokasikan anggaran untuk mendukung acara ini,” kata Dede.

Dibandingkan dengan tahun lalu, jelas Dede, acara yang dihadirkan dalam festival kali ini akan lebih beragam. Selain seni pertunjukan tradisi, wisatawan juga akan disuguhkan berbagai permainan khas tradisional.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Beberapa diantaranya adalah pertunjukan pacu jawi, pacu itik, silek lancah, minum 1001 kopi kawa, dan workshop randai bagi traveler/wisatawan.

Dan pada tanggal 26 Agustus malam pukul 20.00 WIB, Haraucustik yang merupakan pertunjukan musik akustik akan menghadirkan musisi senior Fariz RM yang akan membawakan rentetan lagu-lagunya yang sudah dikenal masyarakat luas.

“Selama tiga hari penyelenggaraan kami menargetkan 5.000 pengunjung, termasuk di dalamnya wisatawan mancanegara seperti tahun lalu,” kata Dede.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kembali digelarnya Pasa Harau Art & Culture Festival. Di mana masyarakat sebagai komponen penting dalam pariwisata mengambil perannya dalam menjaga dan mengangkat kebudayaan setempat dan mengemasnya menjadi satu sajian menarik yang dapat menarik wisatawan.

“Saya yakin culture value di Sumatra Barat khususnya Nagari Harau di Kabupaten Limapuluh Kota sangat tinggi. Namun harus didukung oleh commercial value sehingga kebudayaan budaya dapat menghasilkan economi value yang kuat. Budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan,” kata Menteri peraih Marketeer of the Year 2013 versi MarkPlus itu.

Menteri asal Banyuwangi ini mencontohkan ikan-ikan yang ada di bawah laut Indonesia, jika dilihat wisatawan saat diving atau snorkeling tentu nilai ekonominya akan lebih besar daripada ikan yang ditangkap. Ikan yang sekali ditangkap maka akan selesai.

“Namun ikan yang beserta keadaan alamnya dipelihara dan dijaga akan dilihat wisatawan sehingga mendatangkan devisa,” kata Menpar Arief Yahya.

Terlebih ketertarikan wisman terhadap budaya adalah yang tertinggi, mencapai 60 persen dibanding ketertarikan terhadap alam (nature) 35 persen dan kerajinan tangan (manmade) lima persen.

“Sukses untuk penyelenggaraan Pasa Harau Art & Culture Festival dan semakin melambungkan Pesona Indonesia,” kata Arief Yahya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook