"Di 2016 kita bisa dapatkan 2 juta wisatawan dari wilayah-wilayah perbatasan. Untuk 2017 targetnya naik menjadi 2,5 juta wisman. Dan di 2018 targetnya naik lagi menjadi 3.146.000,” terang Pitana.
Menurutnya target itu sangat mungkin bisa dicapai. Hitungan kasarnya sudah dirancang. Sudah ada 217 even yang disiapkan di borderland area. Kepri yang punya Batam –Bintan masih menjadi mesin penyumbang tertinggi. Dengan 110 kegiatan, Batam – Bintan diproyeksikan mampu mendulang 2.187.000 wisman. Setelah itu disusul Nusa tenggara Timur (NTT) di 4 wilayah dengan 35 even. Dari situ, ada 399.000 wisman yang dibidik berlibur ke Indonesia.
Sedangkan lima wilayah Papua, ada 12 even yang disiapkan. Proyeksinya, ada 169.000 wisman yang datang via Papua. Kalimantan Barat lain lagi. Di 5 wilayah Kalbar, ada 28 even yang sudah disiapkan. Target yang dibidik, 155.000 wisman. Setelah itu ada Riau. Empat wilayah di Bumi Lancang Kuning itu punya 22 even di wilayah crossborder. Target yang dibidik, 139.000 wisman.
Kaltara yang punya dua wilayah perbatasan punya 3 even kegiatan. Target yang dibidik dari sana, jumlahnya mencapai 82.000 wisman. Sementara Sulawesi Utara yang punya 3 wilayah perbatasan, sudah menyiapkan 7 even kegiatan. Target yang dibidik dari sana, 13.000 wisman. Terakhir adalah Kaltim. Satu wilayah di sana dipatok mampu mendatangkan2..000 kunjungan wisman.
“Ini bisa dicapai lewat festival musik, budaya, wisata kuliner dan belanja, hingga sport tourism. Saya ingin border tourism Indonesia bisa seperti Belanda. Negeri Kincir Angin itu sukses mendatangkan 18 juta wisatawan. Sebanyak 13 juta di antaranya berasal dari negara tetangganya seperti Jerman, Belgia, dan Perancis. Semuanya datang lewat darat,” terang Pitana.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti juga ada di barisan yang sama. Potensi wilayah perbatasan Indonesia dinilai sangat kuat. Ada gunung, bukit, pantai, laut yang tenang, air terjun, budaya eksotis,hingga kuliner yang lezat, semua ada. “Saya yakin ini bisa dicapai karena semua yang terkait crossborder tourism kita rangkul. Kita ajak duduk bareng untuk membikin wilayah perbatasan lebih semarak lagi,” ungkapnya. (*)