GAYO LEUS (RIAUPOS.CO) - Stadion Seribu Bukit Kota Blangkejeren, Gayo Leus dipenuhi ribuan orang. Bukan untuk bermain bola atau nonton konser Cold Play dengan lagu "Something Just Like Thin!", yang banyak punya fans itu. Tetapi melakukan tarian khas Serambi Mekah, Tari Saman.
Pagelaran "Tari Saman 10.001 Penari" yang digelar 13 Agustus ini bahkan tercatat mencapai 12.262 orang penari hingga masuk dalam catatan museum rekor Indonesia (MURI) sebagai penampilan tari saman dengan jumlah peserta terbanyak.
Kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Pahlevi mengatakan, sebelumnya pada 2014, tari saman juga memecahkan rekor sama dengan jumlah penampilan 5.057 orang. Rekor resebut dilakukan sebagai apresiasi setelah UNESCO menetapkan tari saman sebagai karya tak benda pada 2011 lalu.
"Gelaran ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Aceh bersama dengan Pemerintah Kabupaten Gayo Leus. Setelah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, Saman bukan hanya milik warga Gayo Lues saja, tapi juga telah menjadi milik dunia. Maka mari kita jaga dan lestarikan bersama," ucap Reza di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Minggu (13/8).
Reza menjelaskan, Tari Saman merupakan salah satu tarian tradisional khas Tanoh Rencong. Tarian ini menjadi salah satu seni tari yang dipelajari di sekolah-sekolah. Disamping itu, tari Saman juga telah dikenal hingga di kancah internasional. Terbukti dengan tarian tersebut telah dipertunjukkan hingga ke luar negeri.
Reza menyebutkan, beberapa tamu dari pusat juga turut diundang, salah satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya. Mereka hadir sebagai bentuk dukungan pelestarian budaya dan pariwisata.
“Adanya penyelenggaraan Saman 10.001 penari, sebagai salah satu upaya dan komitmen Pemerintah Kabupaten Gayo Lues bersama Pemerintah Aceh dalam rangka melestarikan, memelihara dan mempromosikan Tari Saman sebagai identitas daerah serta meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap tarian Saman yang telah mendunia,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Gayo Lues Ibnu Hasyim berharap, adanya penyelenggaraan Tari Saman 10.001 Penari bisa menjadi bagian dari upaya dan komitmen Pemerintah Aceh untuk mengingat Syech Saman agar dapat memotivasi kalangan muda di Aceh.
.
"Pagelaran Saman 10.001 di Gayo Lues akan menggugah masyarakat, khususnya para remaja Aceh untuk selalu mengingat Syech Saman yang telah berhasil mengharumkan negeri melalui karya terbaiknya, sekaligus bersemangat dalam membangun daerah menuju cita-cita anak negeri sesuai dengan gerakan Saman yang dinamis dan enerjik," sebutnya.