Lebih lanjut Anton membeberkan aplikasi itu hadir sebagai terobosan dalam menyikapi semakin meningkatnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung maupun masuk melalui TPI Pelabuhan Laut Sabang. Dan dapat diakses melalui http://yacht.beacukai.go.id
Imigrasi berharap aplikasi tersebut dapat membantu tugas serta fungsi keimigrasian dan instansi terkait lainnya guna memberikan kepastian pelayanan, pendataan dan pengawasan pergerakan akibat keberadaan Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik aplikasi yang dihadirkan Imigrasi Kelas II Sabang. Pria asal Banyuwangi itu menyebut selain mempermudah yacht ke Sabang dengan hanya memerlukan izin dari QICP atau Karantina, Imigrasi, Bea dan Cukai serta Syahbandar bagi para wisatawan.
"Dengan kebijakan tersebut, dirinya berharap dapat meningkatkan angka kunjungan wisata ke Indonesia, khususnya Sabang untuk membangkitkan kembali kejayaan Sabang masa lalu," kata Menpar Arief Yahya.
Target 20 juta wisman di tahun 2019 itu adalah target Presiden RI Joko Widodo. Tahun ini di breakdown, sudah harus mencapai 15 juta wisman yang masuk ke tanah air. “Ketika Pak Presiden sudah menetapkan target, maka kami para menteri dan seluruh jajarannya harus mensukses dengan cara-cara yang sudah terbukti di seluruh dunia juga melakukan hal yang sama. Sudah menjadi global standard,” ujar Menpar Arief.
Trend teknologi digital itu tidak bisa dihindarkan. Jika ingin maju dengan cepat, maka gunakan digital dan benchmark dengan kisah sukses dari negara lain. Aplikasi pendataan yachter itu juga bisa dengan mudah dikerjakan dengan digital,” papar Arief yang lebih dari 30 tahun bergerak di teknologi informasi dan digital itu.(adv)