PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagai manusia biasa, cukup banyak orangtua yang hilang kendali saat menghadapi anak. Kelakuan si kecil yang kadang sulit dikendalikan tak jarang membuat orangtua meninggikan bahkan sampai membentak anak. Apalagi, jika orangtua termasuk tipe yang temperamen dan mudah jengkel.
Menyelesaikan perselisihan dengan suara tinggi bukan lagi solusi. Orangtua sebaiknya menahan diri untuk tidak berteriak pada anak jika tidak ingin membuat mereka sakit hati. Sebab, meneriaki anak rupanya juga bisa membuatnya kecewa, bahkan apa yang mereka rasakan sama seperti seakan-akan mendapat pukulan.
‘’Meskipun mungkin tidak meninggalkan bekas luka fisik, penelitian jelas menunjukkan bahwa pelecehan emosional dan verbal, dalam hal ini berteriak, turut merusak psikologis anak sama seperti kekerasan fisik. Anak-anak yang mengalami pelecehan emosional semacam ini cenderung menarik diri karena takut,’’ kata psikolog klinis di kidsFIRST Medical Center, Dubai, Dr Amy Bailey, seperti dikutip laman Empowher