PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Fenomena depresi di Indonesia kini kian mengkhawatirkan. Data riset kesehatan pada 2000 menyatakan depresi sebagai pembunuh nomor empat di Indonesia.
Pada 2010, pergerakannya naik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6-1,8 tiap 100 ribu penduduk dengan kecenderungan terjadi pada usia yang semakin muda. Bila tidak dilakukan antisipasi terhadap fenomena tersebut, bukan tidak mungkin pada 2020 depresi naik jadi pembunuh nomor dua terbanyak.
Usia depresi yang makin muda harus menjadi perhatian khusus. Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk menyelamatkan anak mereka dari depresi hingga berujung pada tindakan-tindakan impulsif, seperti bunuh diri?