Menopause Kini Kian Dini

Perempuan | Jumat, 13 November 2015 - 10:53 WIB

dipertahankan melalui terapi sulih hormon ini,’’ ucapnya. Dengan pemberian terapi, keluhan yang dialami perempuan penderita menopause dini seperti kekeringan pada vagina dan pengeroposan tulang setidaknya bisa berkurang.

Tapi, terapi sulih hormon tentu juga akan diberikan selama pasien tak punya kontraindikasi. Misalnya, pasien kanker payudara. Yang jelas, terapi sulih hormon tidak akan berefek samping jelek berlebih. Hormon estrogen ibarat pisau bermata dua. Bisa memberikan keuntungan dan kerugian. ’’Tapi, kalau sejauh ini buktinya sering memberikan keuntungan, kenapa tidak dicoba saja?’’ ujarnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Spesialis kandungan RSUD dr Soetomo dr Sri Ratna Dwiningsih SpOG (K) menambahkan, gejala yang paling sering dialami pasien menopause dini adalah nyeri saat berhubungan badan. Sebab, lendir di organ intim perempuan berkurang. Selain itu, tulang terasa ngilu karena kepadatan massa tulang menurun (osteoporosis). Juga, keputihan berulang yang tidak kunjung selesai, padahal sebetulnya sudah diobati.

Ratna menceritakan, ada beberapa pasien menopause dini yang dirawat dalam beberapa waktu terakhir ini. Yakni, seorang perempuan 38 tahun yang tidak pernah haid setelah melahirkan anak sekitar 3,5 tahun lalu. Yang bersangkutan tidak pernah menggunakan kontrasepsi. ’’Awalnya hanya bilang tidak menstruasi. Namun, setelah saya tanya-tanya, ternyata banyak keluhan yang mirip gejala menopause dini,’’ imbuhnya.

Ada kasus lain yang dialami perempuan 32 tahun dengan gejala yang sama. Dia sudah menikah, namun belum punya anak. Apa penyebabnya? Ratna menyebut idiopatik alias belum diketahui penyebab pastinya. Untuk mengetahuinya, harus dilakukan screening mendetail. Para perempuan yang mengalami keluhan seperti itu biasanya datang ke poli kandungan atau poli endokrinologi atau bahkan poli menopause. Namun, poli menopause hanya dikunjungi oleh pasien yang mengalami menopause secara normal.

’’Yang harus dipahami perempuan yang mengalami menopause dini adalah menjaga kesehatan,’’ ujarnya.

Dia mengungkapkan, intinya, perempuan yang mengalami menopause dini telah kehilangan hormon estrogen yang selama ini memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Misalnya, menjaga kepadatan tulang sehingga mencegah terjadinya osteoporosis serta menjaga kesehatan jantung.

Menurut Ratna, pemberian terapi sulih hormon bagi orang yang didiagnosis menopause dini dilakukan atas pertimbangan kesehatan. Bukan supaya bisa memiliki anak lagi. Dengan terapi itu, keinginan dan kemampuan untuk berhubungan intim tidak berkurang. ’’Jadi, kembali lagi pada menjaga kualitas hidup,’’ tegasnya. (nhk)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook