Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Brigham dan Wanita di Boston, Massachusetts. Sebanyak 130 wanita yang melahirkan sebelum waktunya turut mengambil bagian sebagai responden, bersama dengan 352 peserta lainnya.
Peneliti lantas menganalisis sampel urin perempuan pada waktu yang berbeda sepanjang kehamilan mereka untuk tingkat metabolit phthalate. Hasilnya didapati kasus prematur menunjukkan tingkat lebih tinggi phthalates, termasuk unsur kimia di-2-ethylhexyl phthalate (DEHP), mono-(2-ethyl)-hexyl phthalate (MEHP) dan mono-(2-ethyl-5-carboxypentyl) phthalate (MECPP). (nhk)