Pada tahun 2012, studi terhadap 7.000 orang dewasa di AS menemukan bahwa semakin sering orang pindah rumah di masa kanak-kanak, makin besar juga kemungkinan mereka melaporkan kepuasan hidup yang lebih rendah. Hal itu terlepas dari usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Sedangkan anak-anak cenderung bisa ulet dan mengatasi masalah dengan baik ketika mereka melihat orangtuanya bisa menetap di suatu tempat tinggal tanpa berpindah-pindah lagi.
Mengacu pada studi Cornell University, Amerika Serikat yang melibatkan 3.000 keluarga, diketahui bahwa sering pindah rumah bisa berdampak pada anak-anak yang belum memasuki usia sekolah. Imbasnya bisa pada masalah konsentrasi, gangguan kecemasan, dan hiperaktif.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Child Development ini mempelajari keluarga yang lahir di kota-kota besar di AS tahun 1998 sampai 2000. Peneliti menemukan, anak yang sudah pindah rumah tiga kali atau lebih sebelum usia lima tahun lebih mungkin