PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masa-masa menjelang persalinan memang memiliki beragam rasa. Sejuta harapan mendapat bayi sehat, sekaligus takut menghadapi saat-saat kelahiran yang penuh misteri. Apalagi jika mengingat proses melahirkan tidak hanya menimbulkan risiko terhadap bayi yang dilahirkan, tapi juga bagi si ibu yang berjuang mempertaruhkan nyawa demi buah hati tercinta.
Pasti bukan bermaksud untuk menakut-nakuti jika dr Nazardi Oyong SpA mengungkapkan jika dalam setiap 100.000 kelahiran, sekitar 359 di antaranya terpaksa merenggang nyawa. Kondisi ini diungkapkannya usai dilantik sebagai Ketua Persatuan Perinatologi Indonesia (Perinasia) Riau menggatikan dr Dewi Robinar SpA (K) IBCLC di Hotel Pangeran, pekan lalu.
Menghadapi kenyataan tersebut, Perinasia sebagai perkumpulan kelompok seminat profesional di bidang perinatal menurut Nazardi akan bekerja lebih keras dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu sebelum, saat, dan sesudah melahirkan. Karenanya, diperlukan kerja sama antara para anggota Perinasia untuk bekerja sama dalama mengatasi angka kematian ibu dan bayi.
Pada sisi lain, malnutrisi bisa menjadi penyebab utama tingginya angka kematian ibu melahirkan. Karenanya, diperlukan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi saat masa kehamilan. Apalagi, asupan gizi juga diperlukan bayi dalam kandungan agar bisa berkembang sempurna.
Terjadinya komplikasi pada saat persalinan juga merupakan salah satu penyakit yang banyak memicu kematian ibu hamil.
