PENELITIAN DOSEN TEKNIK SIPIL UIR

Pemanfaatan Abu Fiber Kelapa Sawit pada Campuran Aspal AC-BC

Pendidikan | Rabu, 31 Agustus 2022 - 09:00 WIB

Pemanfaatan Abu Fiber Kelapa Sawit pada Campuran Aspal AC-BC
Vella Anggreana ST MT (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dosen Tek­nik Sipil Universitas Islam Riau (UIR) Vella Anggreana ST MT melakukan penelitian menggunakan bahan alternatif lain sebagai pengganti filler campuran aspal, yaitu abu fiber kelapa sawit yang merupakan limbah dari pengolahan kelapa sawit. Dengan memanfaatkan fiber kelapa sawit yang ada, dilakukan penelitian terhadap kandungan yang terdapat pada abu fiber kelapa sawit sebagai pengganti filler abu batu.

“Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan filler abu fiber kelapa sawit pada campuran AC-BC. Penelitian yang dilakukan menggunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dan menggunakan metode marshall test,” kata Vella Anggreana ST MT.


Dijelaskannya, beragam pemanfaatan kelapa sawit, termasuk abu fiber kepala sawit yang bisa dimanfaatkan untuk campuran aspal AC-BC. Karena Riau merupakan salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Kelapa sawit paling banyak digunakan untuk pembuatan minyak goreng. Selain itu banyak sekali manfaat kelapa sawit di antaranya yaitu sebagai bahan bakar alternatif biodisel, sebagai nutrisi pakanan ternak, sebagai bahan pupuk kompos, sebagai bahan dasar industri sabun, kosmetik, makanan, sebagai obat karena kandungan minyak nabati berprospek tinggi dan sebagai bahan pembuat particle board.

Kelapa sawit yang digunakan bukan hanya bijinya, tetapi juga cangkang, batang dan pelepah serta fiber kelapa sawit.

Dijelaskan Vella, AC-BC merupakan salah satu bagian dari lapis perkerasan yang berfungsi sebagai lapis antara yang menahan beban maksimum akibat beban lalu lintas. Secara umum bahan perkerasan campuran AC-BC terdiri dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler) dan aspal.

Material yang umum digunakan sebagai filler pada perkerasan lentur salah satunya adalah abu batu, yang mana persediaannya terbatas dan harga yang relatif mahal.

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan filler abu fiber kelapa sawit pada aspal AC-BC hanya pada komposisi 100 persen abu batu dan 75 persen abu batu di­tambah 25 persen abu fiber kelapa sawit yang memenuhi spesifikasi bina marga 2018 terhadap nilai karakteristik marshall.

“Semakin besar persentase campuran filler abu fiber kelapa sawit, maka nilai VMA dan VIM semakin rendah. Namun pada nilai VFA semakin tinggi. Pada nilai flow dan stabilitas, nilai mengalami peningkatan dan penurunan,” bebernya.

Untuk semua persentase campuran filler, persentase maksimal dari campuran filler abu kelapa sawit didapat dari campuran 75 persen abu batu ditambah 25 persen abu fiber kelapa sawit dengan nilai VMA sebesar 117,473 persen, VIM sebesar 4,780 persen, VFA sebesar 72,644 persen, stabilitas sebesar 904,395 Kg dan flow 3,57 mm.(c)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook