Kelas Inspirasi Sentuh Pelosok Desa

Pendidikan | Minggu, 29 Juli 2018 - 12:08 WIB

Kelas Inspirasi Sentuh Pelosok Desa
MENGAJAR: Salah satu tim Kukerta Universitas Riau mengajar siswa SD di Desa Giri Sako Kabupaten Kuantan Singingi belum lama ini. ZETIZEN RIAU

(RIAUPOS.CO) - BERAGAM hal positif menjadi perhatian serius generasi muda saat ini. Seperti program yang diterapkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) asal Universitas Riau (UR) yang berposko  di Kecamatan Logas Tanah Darat. Desa Giri Sako. Kabupaten Kuantan Singingi.Program-program tersebut meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kewirausahaan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah program kelas inspirasi yang menyenyuj pelososk desa.

Kegiatan Kukerta menjadi momen bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang mereka miliki kepada masyarakat. Mahasiswa  Kukerta UR di Desa Giri Sako, setiap Ahad siang, pukul 13.00, rutin membuka Kelas Inspirasi.   Kelas Inspirasi adalah kelas yang mengajarkan anak-anak mulai dari kelas 1 hingga 6 sekolah dasar belajar Bahasa Inggris. Prpgram ini didasari akan kondisi anak-anak setempat yang buta dengan Bahasa Inggris. Padahal, bahasa ini merupakan Bahasa Internasional yang penting untuk dikuasai.

Baca Juga :Dit Samapta Polda Wakafkan Ratusan Al-Qur’an, Disebar hingga Pelosok Daerah

Salah satu dari mahasiswa, Nur Azie, asal FKIP UR mengatakan, awalnya kelas inspirasi ini dibuka untuk kelas umum atau mata pelajaran yang umum. Setelah beberapa anggota mensurvei, nyatanya. mayoritas anak-anak desa itu pengetauhan mengenai Bahasa Inggrisnya sangat kurang minim, Sehingga, mereka fokuskan untuk membuka kelas inspirasi ikhusus mata pelajaran Bahasa Inggris.

"Antusias anak-anaknya luar biasa. Ini dibuktikan disaat pekan pertama pembukaan kelas inspirasi. Kami para tim Kukerta awalnya sempat pesimis karena yang datang pastinya tidak bakalan ramai. Tetapi dtak disangka, anggota kelasnya sudah mencapai 20 orang lebih di pekan pertama kelas dibuka. Jumlah yang cukup banyak ini,  membuat posko kami tidak muat untuk menampung adik-adiknya," tuturnya.

Setelah pekan kedua,  pihaknya kembali dikagetkan dengan jumlah peserta yang meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Diceritakan Nur, peserta bertambah menjadi lebih dari 50 orang.

"Kaget bercampur senang. Harapannya semoga dengan adanya kelas inspirasi, khususnya di desa ini bisa membuat anak-anak desa tidak tertinggal dengan anak-anak yang di kota,"ucapnya selaku ketua kelas inspirasi.(s)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook