PONOROGO (RIAUPOS.CO) - Yayasan Thawalib Padang Panjang akan mengirimkan santri lulusan Perguruan Thawalib untuk melanjuktan perkuliahan jenjang pendidikan S-1 maupun S2 ke Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Pengiriman para santri tersebut merupakan program beasiswa ikatan dinas bagi santri lulusan Thawalib.
Program beasiswa tersebut adalah bagian dari kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor, yang dilakukan penanda-tanganan kerjasamanya oleh Ketua Yayasan Thawalib Padang Panjang Dr. Abrar, M.Ag dan Rektor Unida Prof.Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA,Ed,M.Phil dengan disaksikan oleh Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir,S,Sos, MAP dan Wakil Rektor Unida bidang Penelitian dan Kerjasama Dr.Khoirul Umam, MEc di kampus Unida di Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (26/2/2023).
Pengiriman santri lulusan Perguruan Thawalib, sebagaimana dijelaskan Ketua Yayasan Thawalib Abrar, merupakan salah satu upaya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan mempersiapkan tenaga pendidik terampil untuk nanti menjadi guru di Perguruan Thawalib. “Para santri yang dikirimkan ke Unida sepenuhnya dibiaya oleh Yayasan Thawalib selama perkuliahan sampai tamat dan setelah selesai kuliah kembali ke Perguruan Thawalib untuk bekerja sebagai tenaga pendidik,” ujar Abrar.
Program beasiswa untuk kuliah di Unida tersebut, kata Abrar, bagian dari upaya Yayasan Thawalib dalam mempersiapkan tenaga pendidik untuk mengajar di berbagai unit sekolah yang ada di lingkungan Yayasan Thawalib. “Persiapan terhadap SDM tenaga pendidik yang terampil dan sesuai kebutuhan merupakan suatu keharusan untuk dipersiapan dengan langkah melalui program beasiswa ikatan dinas,”jelas Abrar.
Selain Kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor dalam pengiriman santri Perguruan Thawalib kuliah di Unida, Kerjasama juga dalam pengembangan SDM lainnya diantaranya pelatihan tenaga pendidik, penguatan bahasa asing dan penyedian tenaga pendidik.
Rektor Unida Hamid Fahmy Zarkasyi menyambut baik adanya kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor. “Penanda-tanganan kerjasama yang dilakukan merupakan membangun kemitraan antara Unida Gontor dengan Yayasan Thawalib Padang Panjang. Dan ini juga memperkuat hubungan historis yang sudah terbangun selama ini antara Perguruan Thawalib dengan Gontor,”ujarnya.
Dengan adanya kerjasama tersebut, kata Hamid Fahmy Zarkasyi, pihak Unida akan berupaya mengerahkan potensi yang dimiliki agar poin poin dalam kerjasama tersebut dapat dilaksanakan sebaik mungkin. “Kami punya keinginan yang sama dengan Yayasan Thawalib dengan adanya kerjasama tersebut akan memperkuat Perguruan Thawalib Padang Panjang sebagai pesantren yang memiliki reputasi dan sejarah hebat sebagai lembaga pendidikan Islam,” jelasnya.
Kerja sama
Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir menjelaskan, Kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor memiliki maka tersendiri. Karena secara historis selama ini sudah terbangun hubungan yang kuat antara Perguruan Thawalib dengan Pondok Modern Darussalam Gontor. “Salah seorang pendiri Pesantren Gontor Kiyai Imam Zarkasyi pada tahun 1930 an belajar dan menjadi santri di Perguruan Thawalib Padang Panjang. Ini yang membuat hubungan emosional kuat yang terbangun selama ini antara kedua lembaga pesantren tersebut,” katanya.
Dijelaskan Irwan Natsir bahwa Yayasan Thawalib tengah melakukan langkah langkah pengembangan SDM dan memperkuat aspek pendidikan. “Upaya pengembangan Perguruan Thawalib saat ini dan ke depan diperlukan langkah persiapan dalam pengembangan SDM yang terampil dan memiliki kemampuan dalam berbahasa sehingga mempercepat pencapaian Visi dan Misi Yayasan Thawalib dalam taffaqquh fiddien yang telah ditetapkan,”ujarnya.
Perguruan Thawalib yang kini berusia 112 tahun terus melakukan pembenahan dan penguatan baik dalam aspek sarana prasarana maupun aspek pendidikan. Kerjasama dengan Unida Gontor adalah bagian dalam mempercepat penguatan aspek pendidikan baik dari sisi tenaga pendidik maupun pengembangan kurikulum.
Laporan: Eka G Putra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman