PADANGPANJANG (RIAUPOS.CO) - Yayasan Thawalib memberikan beasiswa ikatan dinas bagi santri lulusan Perguruan Thawalib dengan melanjutkan kuliah di Universitas Islam Darussalam (Unida) Gontor, Jawa Timur. Beasiswa diberikan dengan memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan.
Para santri yang menerima beasiswa tersebut, selesai kuliah kembali ke Perguruan Thawalib untuk melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. "Program beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi diluncurkan pada tahun 2023 ini," kata Ketua Yayasan Thawalib Padang Panjang Dr Abrar MAg dalam keterangannya Selasa (7/2/2023).
Beasiswa penuh yan diberikan kepada santri lulusan Perguruan Thawalib baik santri laki laki maupun santri perempuan, adalah sebagai upaya bagi Yayasan Thawalib dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar para santri lulusan Thawalib dapat melanjutkan perkuliahan.
Menurut Abrar, program beasiswa tersebut yakni selama santri lulusan Perguruan Thawalib kuliah di Universitas Islam Darussalam (Unida) Gontor, Jawa Timur, maka semua kebutuhan biaya perkuliahan ditanggung oleh Yayasan Thawalib. "Para santri yang kuliah di Unida Gontor tidak lagi memikirkan biaya perkuliahan, karena telah ditanggung oleh Yayasan Thawalib. Beasiswa tersebut diberikan sampai santri lulus perkuliahan dengan menamatkan pendidikan sarjana," jelasnya.
Program beasiswa untuk santri yang akan tamat di Perguruan Thawalib yakni santri duduk di kelas 12 Kuliyatul Ulum El Islamiyah (KUI) setingkat SMA/Aliyah telah dilakukan Pengurus Yayasan Thawalib dengan bertemu langsung dengan seluruh santri putra dan putri.
Dijelaskan Abrar, bagi santri yang berniat dan berminat mengambil program beasiswa ikatan dinas tersebut tentu harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan Yayasan Thawalib. Diantara persyaratan yakni santri yang memiliki prestasi akademik selama menempuh pendidikan tingkat KUI putra maupun putri. Kemudian, memilki kemauan dan tekad yang kuat untuk kuliah, kemauan untuk kembali ke Perguruan Thawalib, serta kemampuan dalam membaca kitab serta dalam berbahasa.
"Berbagai persyaratan yang ditetapkan tersebut dengan tujuan nanti para santri yang kuliah di Unida dapat mengikuti perkuliahan dengan baik dan ketika kembali ke Perguruan Thawalib dapat menjadi tenaga pendidik," kata Abrar.
Kuliah di Unida
Sekretaris Yayasan Thawalib Padang Panjang Irwan Natsir, S.Sos, MAP mengatakan, salah satu perguruan tinggi yang dipilih oleh Yayasan Thawalib untuk program beasiswa ikatan dinas adalah Unida Gontor, Jawa Timur. Pemilihan tersebut tidak terlepas dari pertemuan Pengurus Yayasan Thawalib dengan pihak Unida Gontor pada Oktober 2022 lalu di Ponorogo.
"Pada Oktober 2022 lalu kami silaturrahmi dengan jajaran pimpinan Unida di Ponorogo untuk membahas kerjasama yang akan dilakukan. Kemudian secara historis Unida yang dimiliki oleh Pesantren Modern Darussalam Gontor, cukup kuat dengan Thawalib karena salah seorang pimpinan Gontor adalah alumni Thawalib yakni Kiyai Imam Zarkasyi," kata Irwan Natsir.
Para santri yang menerima beasiswa ikatan dinas tersebut akan dikirim ke Unida Gontor untuk kuliah sampai tamat. Setelah tamat mereka kembali ke Perguruan Thawalib untuk melaksanakan tugas dinas sebagai tenaga pendidik.
Menurut Irwan Natsir, program beasiswa ikatan dinas ini akan dimulai pada tahun 2023 dan akan dilakukan setiap tahunnya. Sehingga nanti para santri yang telah selesai kuliah kembali ke Perguruan Thawalib.
Langkah yang dilakukan Yayasan Thawalib saat ini adalah sosialisasi dengan para santri kelas 12 KUI putra dan putri, kemudian dilanjutkan proses seleksi bagi santri yang berminat dan proses penanda-tanganan kontrak resmi beasiswa ikatan dinas yang disaksikan oleh orang tua santri penerima beasiswa tersebut.
"Target Yayasan Thawalib untuk tahun ajaran baru kuliah 2023-2024 nanti sudah ada santri yang dikirim ke Unida," ujar Irwan Natsir.
Laporan: Eka G Putra (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman