PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Politeknik Caltex Riau (PCR) melantik 507 wisudawan pada acara wisuda ke XV yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna PCR, Sabtu (24/11/2018).
Angka ini merupakan jumlah lulusan tertinggi selama 17 tahun PCR berdiri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 276 orang lulusan dari jenjang diploma 3, sedangkan 231 orang lulusan dari jenjang diploma 4. Sampai saat ini PCR sudah meluluskan 3.389 alumni yang merupakan karya utama dari PCR.
Direktur PCR, Dr. Dadang Syarif Sihabudin Sahid SSi MSc, dalam sambutannya menyampaikan bahwa belajar di PCR merupakan pilihan yang tepat bagi generasi muda. Hal ini dilandasi oleh beberapa alasan, diantaranya berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang, pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui Kemenko PMK RI dan Kemenristekdikti telah menempatkan pendidikan vokasi khususnya politeknik sebagai program strategis dalam pengembangan sumber daya manusia ke depan.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan akan tenaga-tenaga terampil yang terus meningkat, baik untuk kebutuhan nasional maupun global.
Hasil penelitian dari McKinsey Global Institute, menunjukkan bahwa Indonesia memerlukan 3.8 juta tenaga terampil setiap tahun sampai dengan tahun 2030.
“Menjelang acara wisuda kali ini, beberapa perusahaan telah datang melakukan rekrutmen di kampus kita. Sebagian dari yang lulusan tahun ini juga sudah mendapatkan pekerjaan sebelum acara wisuda sekarang ini,” ujarnya.
Dadang juga menyampaikan bahwa keunggulan dalam tata kelola dan kualitas lulusan menjadi alasan lain bahwa kuliah di PCR adalah pilihan yang tepat. Saat ini 50 persen program studi yang ada di PCR sudah mendapatkan akreditasi “A”.
Hal ini menjadikan PCR sebagai salah satu perguruan tinggi di LL Dikti wilayah X yang persentase akreditasi “A” program studinya paling tinggi. Selain itu sampai saat ini PCR masih memegang predikat Politeknik Swasta Terbaik Nasional berdasarkan rangking yang dikeluarkan oleh Kemenristekdikti.
Dari sisi alumni, alumni PCR telah tersebar di berbagai bidang kerja dan perusahaan baik dalam skala nasional maupun multinasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengguna alumni, diketahui bahwa alumni PCR dikenal memiliki skill yang sangat baik dan berkarakter.
Disiplin, integritas, dan inovatif menjadi karakter positif yang melekat pada alumni PCR. Hal ini semua membuktikan bahwa pola Pendidikan yang diselenggarakan PCR sesuai dengan kebutuhan industri ini dan berorientasi ke masa depan.
Ketua Pengurus Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Drs Azhar, MM dalam pidato singkatnya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam pencapaian lulusan tahun ini.
“Para Pengurus YPCR mendapatkan kepercayaan dan dukungan penuh dari Dewan Pembina untuk terus membenahi dan melengkapi sarana pendidikan di PCR dan sumber daya lainnya”, ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2018 YPCR menyelesaikan proses pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) Tahap II dan merampungan perencanaan pembangunan Workshop Mekanikal & Elektrikal yang proses pembagunannya InsyaAllah akan dimulai pada tahun 2019 mendatang.
Sementara itu Dr Drh Chaidir MM yang mewakili Ketua Dewan Pembina Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) Ir Albert B.M Simanjuntak MBA mengatakan bahwa perkembangan kampus ini sungguh luar biasa. PCR merupakan salah satu contoh sukses dari sebuah program investasi sosial Perusahaan, atau lazim dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).
"Terkait dengan akan berakhirnya kontrak bagi hasil untuk block Rokan Riau antara PT Chevron Pacific Indonesia dan pemerintah RI, pada kesempatan ini saya ingin menegaskan bahwa nama Kampus ini akan tetap Politeknik Caltex Riau yang dikelola oleh Yayasan Politeknik Chevron Riau. Sama sekali tidak akan ada pengaruhnya terhadap proses dan pengembangan PCR," ujar Chaidir.
"Sebagaimana diketahui, pada tahun 2007, atau hanya enam tahun setelah beroperasi, PCR sudah mampu menjadi lembaga pendidikan yang mandiri. Tidak lagi bergantung pada pembiayaan dari PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI). Di bawah pengelolaan Yayasan Politeknik Chevron Riau yang dikelola secara profesional, PCR mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki untuk menjalankan sendiri pengelolaan dan pembiayaan operasional kampus," katanya.
Dia melanjutkan, "Ketua Dewan Pembina selaku Presiden Direktur PT CPI, para anggotanya selaku mantan Presiden Direktur PT CPI termasuk Saleh Djasit dan Mambang Mit yang pada waktu itu sebagai Gubernur Riau dan Sekda dan saya sendiri sebagai Ketua DPRD propinsi Riau, duduk di Dewan Pembina ini, tidak lain merupakan tanggung jawab moral kami untuk memastikan bahwa PCR adalah untuk memajukan SDM Riau yang terampil dan siap pakai bagi pembangunan Riau pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.”
Ia berharap PCR akan terus eksis dan semakin unggul. PCR merupakan milik dan kebanggaan masyarakat Riau. Kampus ini akan terus mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Riau, seperti yang dicita-citakan para pendiri PCR 17 tahun silam.
Wisuda ini juga dihadiri oleh para pimpinan berbagai perusahaan dan sekolah. Pada wisuda ini juga memberikan apresiasi terhadap wisudawan terbaik pada masing-masing program studi yaitu Elisa Silviana dari program studi D3 Akuntansi dengan IPK 3.9, Angenano Ndraha dari program studi D3 Teknik Komputer dengan IPK 3.74, Susi Rubiyati dari program studi D3 Teknik Telekomunikasi dengan IPK 3.46, Desindo dari program studi D3 Teknik Mekatronika dengan IPK 3.82, Angga Wardana dari program studi D3 Teknik Elektronika dengan IPK 3.88, Michelle dari program studi D4 Sistem Informasi dengan IPK 3.93, Agustian dari program studi D4 Teknik Informatika dengan IPK 3.97 serta Rahika Satya Hidayah dari program studi D4 Teknik Elektronika Telekomunikasi dengan IPK 3.94. Dari keseluruhan program studi tersebut, Agustian dari program studi D4 Teknik Informatika menjadi wisudawan terbaik tahun 2018.
Di akhir sambutannya, dia berpesan kepada wisudawan untuk tetap manorehkan prestasi dan menjaga nama baik almamater.
“Wisuda adalah awal perjalanan pembelajaran kehidupan sebenarnya. Budaya kuliah di PCR yang telah didapatkan di kampus menjadi modal bagi lulusan dalam menghadapi kehidupan sosial yang keras. Kami berharap pada lulusann juga dapat menjaga nama baik almamater dan terus meningkatkan prestasi dan reputasi yang baik,” pungkasnya.(hen)