JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Jumlah sekolah yang belum memperbarui (update) data di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2016 ternyata masih banyak. Ada sekitar 3.000 sekolah belum update data. Panitia akhirnya menerapkan perpanjangan waktu 1x24 jam.
Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Humas SNM PTN 2016 Bambang Hermanto mengatakan, di jadwal semula update data di PDSS ditutup Sabtu (20/2) malam pukul 23.59 WIB. "Tapi akhirnya kita perpanjang sampai Ahad (21/2) malam pukul 23.59," katanya Ahad (21/2/2016).
Menurut Bambang ada sekitar 3.000 sekolah yang belum mengisi update data di PDSS. Ia menjelaskan masa perpanjangan waktu hanya dibuka untuk sekolah yang sudah terdaftar di database panita SNM PTN saja. Sementata untuk sekolah yang datanya belum terekam panitia, tidak berlaku masa perpanjangan waktu itu.
Pegawai di Universitas Padjadjaran (Unpad) itu mengatakan masa perpanjangan lebih lama ditetapkan untuk kegiatan verifikasi oleh siswa. Dia menjelaskan siswa diberi waktu verifikasi sampai Selasa (23/2) pukul 23.59 WIB. Jadi siswa memiliki waktu lebih lama untuk mengecek, apakah nilai rapor mereka yang dimasukkan oleh sekolah di PDSS benar atau salah.
"Jika sampai Selasa siswa tidak verifikasi, kita anggap nilai yang dimasukkan sekolah sudah valid," jelas dia. Maka panitia langsung melakukan pemeringkatan untuk tahapan pendaftaran SNM PTN 2016. Bambang menjelaskan masa pendaftaran SNM PTN 2016 dibuka 29 Februari - 12 Maret.
Bambang menuturkan tidak seluruh siswa di setiap sekolah bisa mendaftar SNM PTN. Sekolah dengan akreditasi A bisa mendaftarkan sampai 75 persen dari total siswanya. Sekolah dengan akreditasi B (50 persen), akreditasi C (25 persen), dan yang akreditasinya masih belum keluar sebanyak 10 persen.
Dengan sistem itu, Bambang menegaskan tidak seluruh siswa bisa mendaftar SNM PTN. Bagi siswa yang tidak bisa, nanti akan ketahuan saat dia login di website pendaftaran SNM PTN. "Mungkin tulisannya, maaf anda belum bisa mendaftar, atau kata-kata lainnya. Pasti ada siswa yang kecewa atau galau," tuturnya.
