PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Mudahnya akses sarana prasarana di Kota Pekanbaru memberikan dampak pada peningkatan dalam membaca buku bagi masyarakat Pekanbaru sendiri.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau Rahima Erna kepada Riau Pos usai menghadiri acara diseminasi gerakan literasi nasional (GLN) di Hotel Ayola, Jalan HR Soebrantas, Selasa, (20/8). Ia menuturkan semakin canggihnya teknologi semakin meningkatkan kemauan untuk membaca bagi masyarakat.
“Di Pekanbaru aksesnya sudah luar biasa baik. Literasi juga mudah dijangkau,” tutur Rahima, Selasa (20/8).
Selain itu, tingginya minat baca di Kota Pekanbaru juga disebabkan oleh kesadaran masyarakat di bidang pendidikan yang setiap harinya terus berkembang semakin lebih baik.
“Kesadaran akan pendidikan di kota sudah sangat baik, tingkat pendidikan sudah tinggi,” kata Rahima.
Ia mengungkapkan, apabila minat baca suatu daerah masih rendah, itu disebabkan oleh kesadaran masyarajat yang kurang. Kurang dalam memahami pentingnya pendidikan, juga pentingnya membaca.
Menurutnya, kebanyakan hal tersebut terjadi di pedesaan yang akses untuk membaca buku dan memahami literasi masih minim.
“Kalau di pedesaan kan kadang susah dijangkau, berbeda dengan di kota,” pungkas Rahima.
Tak hanya itu, Rahima menambahkan hal yang menjadi sorotan bagi Dispusip Riau saat ini adalah pulau-pulau yang berada di perbatasan dengan negara lain. Di mana kurangnya pendidikan dan pemahaman literasi menyebabkan masyarakat yang memiliki ekonomi lemah lebih mudah dipengaruhi.
“Masyarakat di perbatasan, masyarakat tak mampu itu mudah dipengaruhi, muali dari jual Ikkan hingga perempuan, organ tubuh dan lain-lauin. Tingkat kesadaran rendah, itulah orang kita. Kita gerakkan literasi hingga ke daerah tersebut,” tutup Rahima.(*2)