PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dalam program mobilitas satu semester di universitas terkemuka di luar negeri. Beasiswa ini menawarkan dua skema untuk mahasiswa sarjana dan vokasi.
Direktur PCR Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid SSi MSc mengatakan bahwa jumlah mahasiswa yang berhasil lolos IISMA pada tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Setelah melalui serangkaian proses mulai dari persiapan, bootcamp, dan beberapa tahap seleksi, akhirnya ke 11 mahasiswa ini dinyatakan lolos. Alhamdulillah, jumlah mahasiswa tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya," ucap Dadang, Rabu (19/4).
Dadang juga mengucapkan apresiasi atas capaian mahasiswa PCR yang berhasil lolos dalam program IISMA tahun ini.
"Mewakili civitas akademika PCR mengucapkan selamat atas capaian yang diraih oleh 11 mahasiswa yang berhasil lolos pada program IISMA tahun 2023. Manfaatkan waktu selama satu semester di luar negeri untuk bisa menambah pengetahuan dan wawasan. Saya berharap nantinya kalian dapat membagikan ilmu-ilmu yang didapat selama kegiatan kepada para teman-teman di kampus, sehingga dapat menumbuhkan minat untuk mengikuti program ini pada tahun depan," ujarnya
Dadang juga mengatakan, bagi mahasiswa di daerah, dapat mengenyam pendidikan satu semester di belahan dunia lain tentu akan menjadi milestone yang berarti. Tidak hanya sekedar menjalani, tapi ada misi dan mimpi yang menjadi destinasi. Maka dari itu, saya berpesan kepada para mahasiswa yang lolos pada program IISMA tahun 2023 ini agar senantiasa menjaga nama baik almamater.
"Kalian adalah duta PCR di negara asing, senantiasa belajar dan bekerja keras agar dapat mengikuti program tersebut berjalan dengan baik. Selain belajar ilmu pengetahuan, kalian juga bisa belajar bagaimana kebudayaan di sana. Kalian juga bisa melihat dan mempelajari bagaimana budaya kerja di negara-negara maju, sehingga hal-hal yang baik bisa dibawa pulang untuk meningkatkan kinerja institusi dan individu," harapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pemasaran, Kerja Sama dan Alumni Zainal Arifin Renaldo SS MHum mengatakan bahwa IISMA tahun ini merupakan kali kedua mengirimkan perwakilan untuk mengikuti seleksi.
"Pada tahun ini kita mengirimkan 17 perwakilan dari PCR untuk mengikuti proses seleksi dan pendaftar program ini juga sangat banyak hingga 1.452 pendatfar yang tersebar dari beberapa perguruan tinggi vokasi yang ada di Indonesia. Alhamdulillah dari 17 orang yang kita kirimkan, 11 orang mahasiswa dinyatakan lolos. Capaian ini merupakan hasil yang sangat baik. Sebaran universitas juga beragam. Selamat juga saya sampaikan kepada para mahasiswa yang lolos," ungkapnya.
Zainal juga menambahkan bahwa untuk mendukung kegiatan ini, PCR memberikan program latihan rutin kepada para mahasiswa yang akan mengikuti seleksi.
"Saya dibantu beberpa pihak dosen dan awardee IISMA PCR tahun 2022 memberikan program latihan kepada para peserta. Mulai dari pembuatan essay dan Teknik wawancara. Selain itu, PCR juga memberikan mereka program uji kompetensi Bahasa Inggris Duolingo yang menjadi syarat utama mereka untuk mendaftar pada program ini yang pembiayaannya ditanggung oleh PCR," tambahnya.
Ia berharap agar 11 mahasiswa PCR tersebut dapat belajar dengan baik selama satu semester di universitas pilihan. Selain itu, Ia juga berpesan agar mereka dapat menjalin relasi dengan warga lokal, mahasiswa internasional, dan juga membuka jejaring kerja sama.
Berikut merupakan sebelas mahasiswa Politeknik Caltex Riau yang lolos untuk mengikuti IISMA 2023 diantaranya adalah Ivonne Vanessa Suwito (Sistem Informasi) diterima di Deggendorf Institute of Technology Jerman. Feren Fasella (Sistem Informasi), Sarah Celia Jely (Teknologi Rekayasa Komputer), Rizqal Ahmad Riansyah (Teknik Informatika) diterima di IU International University of Applied Sciences Jerman.
Nicholas Giustino (Teknik Mesin) diterima di University of Portsmouth, UK. Farah Meutia Zahra dan Livanni Wijaya (Teknik Informatika) diterima di RUBIKA Prancis. Devina Faustine Gazali (Sistem Informasi) diterima di La Trobe University Australia.
Kemudian Irfan (Sistem Informasi) diterima di Asia University, Taiwan. Favian Hugo Dimitri (Teknik Elektronika Telekomunikasi) diterima di Universiti Teknologi Malaysia serta Rizky Saputra Tarigan (Teknologi Rekayasa Mekatronika) diterima di Universiti Malaysia Pahang.(hen)