PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Peduli kesehatan warga, Tim Pengabdian Masyarakat dan Mahasiswa Kukerta Terintegrasi Unri 2020 menyosialisasikan bahaya limbah sawit dan melaksanakan pembuatan alat monitoring pendeteksi pencemaran air sungai melalui pH dan kekeruhan air sungai.
Dr Yusnita Rahayu ST M ENG beserta tim pengabdi masyarakat yang terdiri dari Ery Safrianti ST MT, Salhazan Nasution SKom MIT, Feranita ST MT, Nurhalim ST MT, Dian Yayan Sukma ST MT, dan tim kukerta terintegrasi mengajak masyarakat untuk mengenal bahaya limbah sungai, yang berasal dari pembuangan pabrik kelapa sawit di sekitar desa.
Sosialisasi dilakukan terlebih dahulu oleh tim kukerta kepada masyarakat, Selasa (4/8) terkait bahaya limbah kelapa sawit yang mencemari sungai terhadap lingkungan dan manusia yang menggunakan air sungai untuk keperluan sehari hari.
Setelah sosialisasi dari tim kukerta dilaksanakan, Dr Yusnita Rahayu ST M ENG, didampingi tim pengabdi masyarakat dan mahasiswa kukerta melakukan pemasangan alat monitoring yang berada di sungai dan papan informasi pembaca hasil alat monitoring yang berada di depan Kantor Desa Sungai Bawang, Kecamatan Singingi, Kabubaten Kuantan Singingi.
Masyarakat Desa Sungai Bawang berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan sehingga memberikan perubahan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.Selain itu, tim kukerta terintegrasi juga bagi-bagi masker dan face shield (alat pelindung muka) buat masyarakat serta membantu dalam penanaman toga (tanaman obat-obatan), serta melaksanakan kegiatan gotong royong.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan alat, disimboliskan dengan kunci alat monitoring yang di berikan oleh tim kukerta terintegrasi kepada kepala Desa Sungai Bawang, dan dilanjutkan dengan foto bersama.
"Kami berharap dengan adanya alat monitoring ini masyarakat dapat lebih waspada akan pencemaran air sungai yang terjadi. Papan informasi memperlihatkan tanda aman pada air sungai jika digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari,’’ ujar Dr Yusnita Rahayu ST M ENG.(rls/c)