63 Siswa SD-SMP IT Insan Utama 2 Pekanbaru Ikuti Wisuda

Pendidikan | Senin, 05 Juni 2023 - 10:00 WIB

63 Siswa SD-SMP IT Insan Utama 2 Pekanbaru Ikuti Wisuda
Para peserta didik SD-SMP Insan Utama 2 Pekanbaru foto bersama dan memegang sertifikat hapalan Al-Qur’an di Graha Pena Riau, Sabtu (3/6/2023). (PANITIA FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 63 siswa SD-SMP IT Insan Utama 2 Pekanbaru mengikuti Wisuda Sertifikasi Al-Qur’an ke VIII juz 26-28-29-30 di Graha Pena Riau, Sabtu (3/6).

Hadir Pembina Yayasan Insan Utama Mulyadi SPd Tc, Ketua Yayasan Insan Utama Rahma Dewi AMd, dan Koordinator Kepala Sekolah SD-SMP Insan Utama 2 Pekanbaru Ade Candra SPd, Kepala SMP IT Insan Utama 2 Pekanbaru Reni Rahmi SPd, Ketua Komite SD IT Insan Utama Rasman, dan Ketua Komite SMP IT Insan Utama 2 Reni Mayasari, pihak sponsor serta undangan lainnya.


Pembina Yayasan Insan Utama Pekanbaru Mulyadi SPd Tc mengatakan, mereka yang di wisuda ini merupakan orang hebat. “Kalau mereka diberikan kesempatan untuk menjadi orang hebat sesuai dengan bidang mereka saya yakin dan percaya mereka akan menjadi anak yang hebat,” ungkapnya.

Pihaknya konsisten menerapkan sistem mendidik bersama. Maksudnya, melibatkan semua pihak dalam pendidikan anak-anak. “Kalau tidak karena orang tua murid, kalaulah tidak karena orang di luar sana membantu hapalan Al-Qur’an anak-anak, boleh jadi guru-guru di sekolah tidak bisa mencapainya,” tuturnya.

Senada dengan itu, Koordinator Kepala Sekolah SD-SMP Insan Utama 2 Pekanbaru Ade Candra SPd menyatakan rasa hormat dan bangga kepada anak didik yang telah menyelesaikan hapalan Al-Qur’an dalam satu tahun .

“Ini bukan prestasi dari kami pihak sekolah, kami hanya menerima bonus dari apa yang bapak ibu lakukan di rumah. Tahfiz Al-Qur’an di sekolah jika kita bandingkan dengan waktunya hanya satu jam di sekolah sementara di rumah itu dari jam 4 sampai malam menjelang tidur,” tuturnya.

Dikatakannya, tanpa ada peran orang tua, target-terget yang diinginkan sekolah sangat berat digapai. “Kami guru hanya menfasilitasi membantu orang tua mendidik hapalan Al-Qur’an. Kami akui tidak akan bisa maksimal kalau program tahfiz di sekolah itu hanya guru saja,” urainya.(nto/c)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook