Usai rektor meninggalkan ruang tersebut, sekitar 40-an dosen masih bertahan di dalam ruang rapat, sedangkan belasan lainnya memilih untuk berada di luar ruangan. Mereka sepakat untuk mogok mengajar hingga tuntutan mereka dipenuhi oleh rektor dan dekan.
”Ya, kami akan mogok dulu. Namun 16 pertemuan dengan mahasiswa tetap akan kami tuntaskan setelah tuntutan kami diselesaikan. Kami harap rektor bisa mengambil keputusan yang revolusioner. Kami juga sudah menjelaskan kepada mahasiswa dan mereka bisa memahaminya,’’ tambah Mahmuzar diaminkan dua wakil dekan lainnya.
Di sisi lain, saat Riau Pos tiba di Fekonsos, hanya ada beberapa mahasiswa yang duduk-duduk di depan kelas. Sedangkan ruangan dosen yang ada di bagian selatan kampus justru hanya terlihat dua dosen.
Menurut beberapa mahasiswa Fekonsos, mereka sudah mengetahui tidak kuliah karena sudah disampaikan dosen. ”Tadi saya tidak jadi ke kelas. Karena infonya tidak masuk jadi langsung ke pustaka,’’ ujar Fitriani. Sementara mahasiswa lainnya mengaku langsung pulang.
Dihubungi terpisah, Dekan Fekonsos UIN Suska Riau Mahendra Romus ketika dikonfirmasi Riau Pos, mengaku akan mempelajari apa yang dituntut oleh para dosen.
Sehingga bisa memutuskan dengan sebijaksana mungkin. ”Saya sebagai pimpinan tentunya harus mempelajari terlebih dahulu. Cara pandang saya tentu lebih luas, karena ada dosen, karyawan dan mahasiswa. Kalau mereka menuntut kabag TU tentu saya harus pertimbangkan juga pendapat para karyawan yang dipimpinnya. Sehingga baru bisa memutuskan apa yang terbaik. Yang paling penting roda organisasi tetap berjalan,’’ paparnya.(luk)