Sedangkan 355 peserta ujian di SMPN 20 Pekanbaru masih melaksanakan ujian nasional kertas dan pensil (UNKP). “Alhamdulillah UNKP hari ini berjalan aman dan lancar, semua siswa juga bisa hadir mengikuti ujian dengan mata pelajaran bahasa Indonesia,” sebut Kepala SMPN 20, Zamhuri SPd.
Zamhuri berharap, tahun depan siswa di sekolahnya bisa melaksanakan UNKP.
Mengenai soal, salah seorang peserta ujian di sekolah tersebut, Binta Mandala mengaku tidak menemukan soal ujian yang sulit. “Ujiannya aman, soalnya semuanya tentang yang sudah dipelajari di sekolah,” sebutnya.
Kondisi yang sama juga diakui Dwi, siswa SMPN 3 Pekanbaru. Dia mengakui tidak ada kendala dalam pengerjaan soal. “Alhamdulilah berjalan lancar tidak ada kendala dalam pengerjaan soal,” sebutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal mengakui server pusat bermasalah dan mengalami keterlambatan pelaksanaan ujian berbasis komputer. Bahkan dirinya mendapatkan laporan hampir semua sekolah di Pekanbaru mengalami gangguan server.
“Itu di Pekanbaru saja ya. Tidak tahu dengan daerah lain yang mengalami trouble server. Jadi semuanya baru on pukul 08.30, sudah saya pantau semuanya, agak bergeser setengah jam. Dan permasalahan server tidak terjadi di sekolah. Meski begitu tidak mempengaruhi pelaksanaan yjian.Tidak mengurangi waktu, tetap pengerjaan ujian selama dua jam,” kata Jamal.
Sementara Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Mochamad Abduh mengatakan gagguan server itu dikarenakan server yang overload.
”Jumlah peserta UNBK SMP/MTS yang sangat banyak,” katanya saat dihubungi JPG, kemarin. Tahun ini ada 2.004.947 siswa SMP dan 689.573 siswa MTS yang mengikuti ujian. Abduh menjelaskan jika pembenahan server secara nasional dilakukan selama 30 menit. Sementara di lapangan, penyelesaian sangat situasional. Menurut Abduh hal itu tergantung keputusan proktor, teknisi, dan pengawas. Hal ini yang menyebabkan satu sekolah dengan yang lainnya berbeda-beda dalam memulai UN.
”Beberapa opsi lain yang bisa ditempuh, jadwalnya mundur, menambah sesi tambahan, atau mengikutsertakan dalam UN susulan,” ujarnya.
Kemendikbud menyampaikan permintaan maaf terkait adanya kendala pada pelaksanaan UNBK SMP di hari pertama. Permohonan maaf tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso.
”Pada prinsipnya kendala tersebut tidak berakibat fatal terhadap pelaksanaan ujian, karena waktu pelaksanaan ujian dapat dimundurkan. Misalkan gangguan terjadi sekitar 30 menit, maka pelaksanaan ujian dapat dimundurkan 30 menit juga. Yang terpenting disini adalah siswa tidak boleh dirugikan,” katanya.(tya/cr9/cr8/jpg)