’’Bagaimanapun juga tidak semua siswa yang masuk kuota itu ingin kuliah di PTN,’’ katanya. Pria yang juga rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mengatakan, 1,3 jutaan siswa yang masuk kuota boleh mendaftar SNM PTN itu tidak seluruhnya berasal dari SMA. Ada juga siswa dari Madrasah Aliyah (MA) dan SMK.
Menurut guru besar pendidikan anak berbakat UNY itu, kecenderungan anak SMA kuliah di politknik atau langsung bekerja. Pun demikian dengan anak-anak dari MA, ada yang lebih memilih kuliah di kampus negeri agama di bawah Kementerian Agama (Kemenag).
Rochmat juga mengatakan anak-anak yang masuk kuota boleh daftar SNM PTN, tetapi nilai rapornya berada di urutan terbawah, pasti pikir-pikir juga untuk ikut persaingan SNM PTN. ’’Jangankan bersaing dengan siswa dari kelas lain, dengan siswa satu sekolahannya saja sudah kalah nilainya,’’ tuturnya.(wan)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga