PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Kepolisian resort (Polres) bersama tim Yustisi Kabupaten Pelalawan berupaya maksimal untuk menekan peningkatan penyebaran kasus Covid-19. Hal ini dibuktikan ditingkatkannya pengawasan aktivitas masyarakat dan moda transportasi di pos penyekatan yang sebelumnya telah didirikan di sepanjang Jalan Lintas Timur Pelalawan.
Bahkan, tim gabungan melakukan uji tes rapid antigen terhadap puluhan pengendara yang melintas dari arah Pekanbaru menuju Kota Pangkalan Kerinci di pos penyekatan Km 55, Senin (24/5) pagi sekitar pukul 07.00 hingga pukul 09.00 WIB.
"Dalam pelaksanaan di pos penyekatan Senin (24/5) kemarin, kita bersama tim gabungan telah melakukan rapid antigen terhadap 40 orang pengemudi kendaraan, khususnya para ASN di lingkungan Pemkab Pelalawan. Alhamdulillah, hasilnya semua negatif atau non reaktif,’’ terang Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SIK didampingi Kasat Lantas AKP Teguh Wiyono kepada Riau Pos usai memimpin pelaksanaan penyekatan di pos Km 55 Pangkalan Kerinci, Senin (24/5).
Selain itu, ada sekitar 30 kendaraan yang juga diarahkan putar balik karena tidak memiliki kepantingan mendesak masuk wilayah hukum Negeri Amanah ini .
Diungkapkannya, peningkatkan pos penyekatan ini dilakukan, guna mengurangi akses mobilitas masyarakat dari luar daerah yang akan menuju ke wilayah Kabupaten Pelalawan. Tentunya upaya ini untuk menekan angka penyebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Pelalawan.
"Apalagi saat ini di daerah kita Kabupaten Pelalawan masuk kedalam salah satu kabupaten yang tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi. Yakni daerah zona merah,"ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan menambahkan, hingga saat ini tercatat total kasus Covid-19 di Pelalawan sebanyak 13.222 kasus. Kasus tersebut terdiri dari 1.701 konfirmasi. Dari jumlah tersebut, 30 pasien menjalani isolasi mandiri, 45 pasien dirawat di rumah sakit (RS). Kemudian 1.575 pasien telah sembuh dan selesai isolasi dan 62 pasien lainnya meninggal dunia.
"Sementara itu untuk kasus suspek, ada sebanyak 11.521. Dari jumlah itu, 1.358 masih menjalani isolasi mandiri dan 10.138 pasien lainnya telah selesai isolasi. Kemudian 25 pasien lainnya meninggal dunia. Sedangkan untuk suspek yang dirawat di RS, tidak ada atau nihil,"tutupnya.(amn)