PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.COP) -- Meningkatnya intensitas curah hujan beberapa hari belakangan ini, membuat sejumlah fasilitas umum di Ibukota Pelalawan (Pangkalan Kerinci,red) terancam dan berpotensi digenangi air. Salah satunya jalan di Desa Rantau Baru kecamatan Pangkalan Kerinci. Tentunya kondisi ini sangat dikeluhkan masyarakat setempat karena dikhawatirkan banjir akan menutup akses jalan darat bagi mereka jika tidak segera diantisipasi. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan pun diharapkan dapat melakukan upaya pencegahan, khususnya membuat akses jalan bebas banjir.
"Saat ini intensitas hujan telah mulai meninggi, sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya banjir. Apalagi di Desa kami ini, setiap banjir datang atau hujan yang turun dengan durasi cukup lama, maka akses jalan darat menuju ibukota Pelalawan yakni Pangkalan Kerinci yang hanya berjarak 8 KM, akan putus total digenangi air dan tidak dapat dilalui," terang Ruspardi, salah warga Desa Rantau Baru kepada Riau Pos, Rabu (18/11) kemarin di Pangkalan Kerinci.
Untuk itu, sambung pria yang akrap disapa Ardi ini, warga meminta dan juga mengharapkan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui instansi terkait dapat membangun akses jalan yang bebas banjir. Dengan demikian, maka saat musim hujan ini atau kondisi apapun, akses jalan ke desa Rantau Baru yang menghubungkan langsung ibu kota kabupaten tidak putus.
Dijelaskan tokoh pemuda Desa Rantau Baru ini, bahwa diakuinya pada tahun 2015 lalu, Pemkab Pelalawan melalui Dinas PUPR Kabupaten Pelalawan telah melakukan peningkatakan jalan tersebut melalui program percepatan pembangunan infrastruktur desa/kelurahan (PPIDK). Namun, hasil tersebut dirasakan masih belum maksimal karena belum seluruh jalan yang dikerjakan.
"Pada tahun 2015 lalu, Pemkab telah meningkatkan jalan desa kami ini dengan penimbunan sekaligus pengerasan jalan sepanjang kurang lebih 800 meter dengan ketinggian mencapai 80 centimeter. Memang ada beberapa titik yang telah selamat dari banjir. Namun, masih ada empat kilometer lagi jalan yang rendah yang jika terjadi banjir akan putus total," paparnya.
Namun demikian, sambung Ardi, masyarakat juga tidak menampik atas perhatian Pemkab Pelalawan selama ini kepada warga didesa Rantau Baru. Pasalnya, jalan lingkungan desa ini yang dihuni lebih 550 KK semuanya sudah dilakukan semenisasi. Hanya saja, akses penghubung ke ibukota kecamatan dan kabupaten yang menjadi kendala, hingga warga terisolir jika terjadi banjir.
"Jadi, harapan kami untuk mendapat akses jalan bebas banjir ini kiranya dapat segera diwujudkan dan direalisasikan oleh Pemkab Pelalawan," ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR MD Rizal membenarkan kondisi jalan ke desa Rantau Baru tersebut merupakan daerah langganan banjir. Dinas PUPR Pelalawan sudah beberapa kali melakukan peninjauan ke lokasi. Tentunya, Dinas PUPR telah memiliki perencanaan pembangunan akses jalan desa tersebut, sehingga diharapkan dapat meminimalisir banjir tahunan yang kerap melanda Desa Rantau Baru ini.
"Kita sudah membuat perencanaan jalan Desa Rantau Baru ini. Dimana kita telah melakukan penimbunan badan jalan tersebut. Dan Insya Allah pada tahun 2021 mendatang, jalan bebas banjir tersebut akan kita bangun. Untuk itu, kita harap agar masrayakat Desa Rantau Baru dapat bersabar karena segala sesuatu itu perlu proses," tutupnya. (amn)