PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- Intensitas curah hujan yang turun mengguyur sejumlah kecamatan di Kabupaten Pelalawan sejak satu bulan terakhir, telah menyebabkan cukup banyak fasilitas umum yang mengalami kerusakan. Salah satunya akses jalan masyarakat di Simpang Perak menuju Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan. Di mana dampak dari hujan tersebut, telah menyebabkan jalan menuju Istana Kesultanan Pelalawan, Istana Sayap, yang belum tersentuh pembangunan pengaspalan ini, sangat becek dan licin bahkan terendam banjir. Tentunya kondisi ini sangat dikeluhkan masyarakat setempat.
“Ya dampak dari meningginya intensitas hujan, maka sejak satu bulan terakhir, jalan poros menuju kampung halaman kami yakni Kelurahan Pelalawan, sangat sulit dilalui, akibat becek berlumpur dan sangat licin bahkan direndam banjir. Tentunya dengan kondisi ini sangat menghambat dan mengganggu aktivitas warga,” terang Arpon, salah seorang warga Kelurahan Pelalawan kepada Riau Pos, Rabu (18/12) telepon via selulernya.
Diungkapkannya, kondisi jalan poros dengan tanah merah ini, menjadi satu-satunya akses jalan bagi masyarakat Kelurahan Pelalawan menuju Ibukota Kabupaten Pelalawan yakni Kecamatan Pangkalankerinci. Namun, sejak pertama kali dibuka, jalan tersebut sampai sekarang memang belum tersentuh pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan.
"Jadi, Pemkab Pelalawan harus secepat mengambil kebijakan untuk memperbaiki jalan tersebut. Jangan sampai ada korban jiwa dulu, baru pemerintah merespon. Apalagi Jalan Simpang Perak yang termasuk jalan perbatasan Pelalawan dengan Siak ini, sudah belasan tahun sampai hari ini jalan tersebut belum diaspal. Bagaimana mau meningkat ekonomi masyarakat, infrastrukturnya saja seperti ini, padahal masyarakat setiap tahun bayar pajak," paparnya.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan Tengku Kashar Haroen MSi, bahwa masyarakat Pelalawan sudah lama mengajukan pembangunan jalan penghubung Ibu Kota Kabupaten Pelalawan menuju Istana Kesultanan Pelalawan. Namun sampai hari ini, pembangunan jalan tersebut tak kunjung direalisasikan.
“Kita sangat menyayangkan pembangunan jalan penghubung ini tak kunjung direalisasikan. Apalagi masyarakat sudah sangat lama mendambakan jalan tersebut ditingkatkan dari jalan tanah menjadi jalan aspal ataupun semenisasi. Artinya, jika bukan pemerintah siapa lagi akan membangun infrastruktur di Negeri Seiya Sekata ini. Untuk itu, kita berharap agar Pemkab Pelalawan dapat merespon keinginan masyarakat dan segera melakukan perbaikan jalan poros tersebut,” ujar Pewaris Kerajaan Pelalawan ini.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pelalawan Ardiansyah ST, belum berhasil memberikan jawaban setelah dihubungi melalui telepon selulernya tidak aktif.(amn)
