PLTMG Langgam Power Berhenti Beroperasi

Pelalawan | Selasa, 12 November 2019 - 08:30 WIB

PALALAWAN ( RIAUPOS.CO ) -- Pascaberhentinya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) milik PT Langgam Power sejak 1 April 2018 lalu, berdampak pendapatan daerah menjadi berkurang. Pasalnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata Pelalawan yang bekerjasama dengan PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu Kalila, tidak lagi dapat menjual minyak dan gas (Migas) kepada Perusahaan konsorsium (PT Langgam Power, red).  

"Pasca PLTMG Langgam Power tidak lagi beroperasi, ada pendapatan daerah menjadi berkurang. Kalau nominal pastinya saya tidak tidak mengetahuinya, tapi yang jelas ada ratusan juta rupiah atau hampir satu miliar pendapatan daerah yang berkurang dari penjualan Migas kita kepada PT Langgam Power," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur BUMD Tuah Sekata Pelalawan Saparuddin kepada Riau Pos, Senin (11/11) kemarin.


Diungkapkan Saparuddin yang menjabat Kabag Ekonomi Stedakab Pelalawan ini,  pada  2011 lalu hingga saat ini, BUMD Tuah Sekata Pelalawan telah menjalin kerjasama dengan PT  EMP  Bentu Kalila untuk mengelola

Migas di Pelalawan. Sehingga pada tahun itu, telah dibangun dan diresmikanlah fasilitas bangunan produksi Migas yakni Seng Gas Plant (SGP) yang berada di Jalan Koridor PT RAPP KM 22 Kecamatan Langgam tepatnya disamping PLTMG PT Langgam Power.

"Sejak   2011 lalu, kita bekerjasama dengan PT EMP Bentu Kalila menjual hasil Migas dari Seng Gas Plant ini kepada PT Langgam Power sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). Hanya saja, dengan tidak beroperasinya perusahaan konsorsium ini, maka tentunya kita tidak bisa lagi menjual Migas tersebut sehingga pendapatan kita menjadi berkurang," paparnya.

Dijelaskannya,  meski PLTMG PT Langgam Power tidak lagi beroperasi, namun hingga saat ini operasional Seng Gas Plant masih tetap terus beroperasi untuk menghasilkan Migas. Pasalnya, meski tidak sebesar cadangan di kabupaten lain di Provinsi Riau, namun Kabupaten Pelalawan memiliki sumberdaya minyak dan gas yang cukup memadai.

"Sedangkan hasil Migas ini yang dikelola oleh PT EMP Bentu Kalila ini, untuk memasok kebutuhan gas nasional sebagai komitmen mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,"bebernya.

Terkait nasib PLTMG Langgam Power, Saparuddin mengatakan,  pascakontrak pembelian daya oleh PLN Rayon Pangkalan Kerinci berakhir pada 31 Maret 2018 lalu, maka operasional  PLTMG milik PT Langgam Power berhenti. Perusahaan konsorsium (PT Langgam Power,red)  resmi berhenti beroperasi sejak 1 April 2018 lalu. Langgam Power terpaksa tutup, lantaran arus yang dihasilkan tidak lagi bisa dijual karena PLN tidak lagi memperpanjang kontrak pembelian daya.(gem)

Laporan M AMIN AMRAN, Pangkalankerinc









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook