PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - MASYARAKAT Kabupaten Pelalawan diimbau untuk dapat kembali menggiatkan aktivitas gotong royong membersihkan lingkungan, terutama normalisasi parit dan saluran air. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir di lingkungan pemukiman padat penduduk dan juga untuk meminimalisir dampak dari penyakit yang ditimbulkan oleh bencana banjir, dampak meningkatnya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir.
"Ya, kita sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dengan melakukan gotong royong di lingkungannya masing-masing, terutama normalisasi parit dan saluran pembuangan air dari sampah yang menumpuk dan menjadi penyebab tergenangnya air. Apalagi beberapa hari belakangan ini curah hujan lebat cukup tinggi, sehingga kegiatan gotong royong sangat perlu dihidupkan kembali," terang Bupati Pelalawan H Zukri, Selasa (7/6) di Pangkalan Kerinci.
Dijelaskan mantan Wakil Ketua DPRD Riau ini, bahwa normalisasi drainase, selokan dan saluran pembuangan air, tidak hanya menyelamatkan masyarakat dari ancaman banjir, tapi juga menghindari warga dari berbagai penyakit akibat air yang tergenang dan sampah menumpuk yang merupakan sumber penyakit.
Untuk itu, masyarakat jangan hanya melimpahkan segala sesuatunya kepada kerja pemerintah saja, karena memang tidak semuanya bisa dilaksanakan, makanya partisipasi masyarakat juga sangat menentukan.
"Jadi, jangan mentang-mentang ada petugas kebersihan lalu buang sampah sembarangan sampai ke dalam parit, padahal bak sampah sudah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui instansi terkait (DLH,red). Dan kebiasaan seperti ini harus dirubah mulai dari diri kita sendiri dan juga lingkungan," ujar Zukri seraya mengingatkan kembali pihak kecamatan, kelurahan, desa, lingkungan RW dan RT untuk dapat menggerakkan warganya bergotong royong.
Ditambahkan Zukri yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Riau ini bahwa, Pemkab Pelalawan telah mencanangkan berbagai program untuk memotivasi masyarakat agar peduli terhadap pentingnya kebersihan.(hen)
Laporan MUHAMMAD AMIN, Pangkalankerinci
