PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) -- Kasus dugaan penghinaan masyarakat Pelalawan yang dilakukan Panglima Besar Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB), Datuk Ismail Amir, akhirnya berujung damai. Hal itu terjadi, setelah Ketua DPP LLMB Riau-Kepri ini menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada masyarakat Negeri Seiya Sekata yang dimediasi oleh Kepolisian Resort (Polres) Pelalawan, Jumat (4/2) siang.
Mediasi yang dipusatkan di aula Teluk Meranti Mapolres Pelalawan ini, dipimpin Wakapolres Pelalawan Kompol Raden Edi Syaputra. Di mana aparat penegak hukum ini mempertemukan masyarakat dan adat Pelalawan dengan panglima LLMB.
Pada proses mediasi ini, dihadiri Wakil Ketua I DPRD Pelalawan, Syafrizal SE dan anggota DPRD Nazaruddin Arnazh, Ketua LAMR Pelalawan Datuk T Zulmizan Assegaf, Datuk Kampar Jaspar, tokoh Melayu Pelalawan Daslir Maskar, serta puluhan anggota Aliansi Pemuda Pemudi Peduli Pelalawan yang melaporkan kasus video dugaan penghinaan oleh Panglima Besar DPP LLMB Provinsi Riau-Kepri ini kepada Polda Riau.
Dalam sambutannya, Wakapolres Kompol Raden Edi Syaputra mengatakan bahwa, pihaknya mengharapkan pertemuan untuk membahas soal kasus video viral Panglima Besar DPP LLMB ini, bisa selesai dengan damai. Dan pertemuan ini, digelar untuk menyelesaikan semua masalah.
"Ya, kedatangan kita semua di sini untuk melakukan perdamaian dan membawa persatuan. Untuk itu, semua elemen masyarakat harus menjaga Kabupaten Pelalawan yang selama ini selalu kondusif," terangnya.
Diungkapkan Wakapolres, dirinya berharap agar seluruh pihak dapat mengambil hikmah dari semua kejadian ini, bersatu dan sebagai ajang untuk dapat berkumpul. Apalagi Pelalawan ini merupakan daerah yang sejuk. Sehingga sekecil apa gesekan, harus cepat diselesaikan agar tidak menimbulkan permasalahan yang besar.
"Kami dari Polres Pelalawan sudah melihat dan mendengarkan video Ketua LLMB. Dan alhamdulillah, melalui mediasi ini, Panglima Besar LLMB, telah menyampaikan permohonan maaf. Intinya, kami menginginkan agar masalah ini dapat diselesaikan dengan bijak dan baik secara tulus, ikhlas. Sehingga tidak ada lagi perselisihan dikemudian hari," paparnya.
Sementara itu, Panglima Besar LLMB, Datuk Ismail Amir, dihadapan Wakapolres Pelalawan dan para tokoh Melayu Kabupaten Pelalawan mengatakan bahwa, dirinya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf, baik atas nama pribadi maupun organisasi.
"Jadi, tak ada niat sedikit pun dalam hati di video itu dimaksudkan untuk melecehkan bahkan menghina daerah ini. Video itu dimaksudkan hanya untuk internal LLMB saja, tapi ternyata video itu sampai keluar dan menyebar. Itu saya sendiri tak tahu siapa yang menyebarkan. Untuk itu, sekali lagi, saya memohon maaf atas kesalahan saya ini kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pelalawan," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Pelalawan, T Zulmizan Assegaf menambahkan bahwa, mewakili masyarakat Pelalawan, dirinya menerima permohonan maaf Ketua DPP LLMB Riau-Kepri, Datuk Ismail Amir. Dirinya berharap agar kejadian seperti ini tidak kembali terjadi kedepannya.
"Jadi, Pelalawan ini merupakan negeri yang bertuan. Sehingga, jika ada satu yang dicubit, maka semua akan merasa sakit. Kita berharap kedepan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini yang tentunya dapat menyinggung marwah Negeri Amanah ini," tuturnya.
Sebelumnya dalam video 1 menit 42 detik yang beredar di media direkam oleh Panglima Besar DPP LLMB Riau-Kepri Ismail Amir yang membanding-bandingkan fasilitas yang ia terima dari LLMB di Batam dengan fasilitas yang diterimanya ketika berada di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Laporan: Muhammad Amin Amran (Pangkalankerinci)
Editor: Rinaldi