PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Universitas Abdurrab (Univrab) melanjutkan kegiatan hibah penelitian dan pengabdian dari Kemendikbud Ristek dengan menggelar Workshop Penulisan Artikel Penelitian Survei, Program Penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Tahun 2021. Kegiatan yang dilaksanakan di Susiana Tabrani Convention Hall (STCH), Kamis (30/12) menghadirkan narasumber Dr Yenni Kurniawati MSi.
Wakil Rektor III Bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Univrab dr May Falzon MSc didampingi Humas Univrab Kenepri SIP MSi menjelaskan workshop ini merupakan rangkaian dari kegiatan hibah penelitian dan pengabdian MBKM dari Kemendikbud Ristek sebesar Rp1,3 miliar.
Menurut May Falzon, tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan lebih lanjut untuk melakukan penelitian survei, penelitian ini sangat penting saat ini karena data-data deskriptif yang dibutuhkan itu kan bisa memberikan gambaran tentang banyak progran, levelnya masih survei. "Program ini sebenarnya sudah berjalan selama dua tahun sejak diluncurkan oleh Pak Menteri Nadiem Makarim awal 2020 lalu," ujarnya.
May Falzon menilai penelitian survei ini sangat penting sekali, banyak pihak yang bisa melakukan penelitian survei, namun harus jelas instrumen surveinya itu ilmiah, diakui dan penelitiannya harus valid.
Makanya lewat workshop ini, selain membahas hasil penelitian yang sudah dilakukan tapi juga memberikan pemahaman lanjutan terkait dengan metode penelitian survei yang lebih detil lagi.
"Harapan kamj, ke depan, hasil-hasil penelitian survei yang kita lakukan bisa lebih baik lagi, memiliki nilai generalisasi yang cukup cukup besar, penelitian itu bukan soal benar atau salah, tapi bagaimana hasilnya bisa dipakai sebagai general atau tidak. Selain itu, bagaimana hasil survei itu mampu memberikan informasi yang sesungguhnya, sehingga tidak bias," ucapnya.
Terkait dengan evaluasi program hibah penelitian BMKM, apa yang sudah dilakukan Univrab sudah sesuai dengan panduan MBKM, ada kegiatan magang, pengabdian masyarakat, ada mahasiswa Univrab yang sudah mengambil SKS di universitas lain, namun kekurangannya karena separuh prodi di Univrab adalah prodi kesehatan, namun berdasarkan panduan MBKM prodi ini dikecualikan atau belum dilibatkan karena ada beberapa pertimbangan.
"Makanya kami berusaha agar prodi-prodi kesehatan juga bisa ikut 100 persen untuk program ini, karena tujuannya bagaimana menghasilkan mahasiswa yang siap kerja dan siap wiraswasta," jelasnya.(mar/c)