Ratusan Umat Buddha Ikuti Sanghadana Masa Kathina

Pekanbaru | Rabu, 31 Oktober 2018 - 10:39 WIB

Ratusan Umat Buddha Ikuti Sanghadana Masa Kathina
Serahkan persembahan: Umat Budha Pekanbaru menyerahkan persembahan kepada bikhu yang ada di Vihara Puba Mangala Arama pada Sanghadana Masa Kathina 2562 TB/2018, Selasa (30/10/2018).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Pada momen Sanghadana Masa Kathina 2562 TB/2018, umat Budha yang ada di Pekanbaru dan daerah sekitarnya memanfaatkan momen tersebut untuk berbuat kebajikan kepada para Bhikhu yang dipusatkan di Vihara Puba Mangala Arama, Jalan Dharma Bhakti, Kecamatan Payung Sekali, Pekanbaru.

Ketua Panitia Sanghadana Masa Kathina Boby Atmaja mengatakan, Masa Kathina adalah masa dimana umat Budha melakukan persembahan kebajikan kepada para Bhikhu yang menunaikan masa vassa.

Baca Juga :Pawai Waisak, Ribuan Umat Buddha Tumpah Ruah di Jalanan Kota Pekanbaru

 Masa vassa adalah masa berdiam selama tiga bulan di musim hujan.

“Selama satu bulan setelah masa vassa umat, para bhikhu diperkenankan menerima persembahan keperluan pokok seperti jubah, tempat makanan, tempat tinggal dan obat-obatan. Sangha adalah ladang yang subur untuk menabur kebajikan. Oleh karena itu, kesempatan yang sangat berharga di masa kathina umat Budha dapat melakukan sanghadana. Perbuatan yang luhur yang akan menghantarkan pada kehidupan yang bahagia,” jelasnya, Selasa (30/10).

Selain dipusatkan di vihara, kegiatan ini juga dilakukan di beberapa sekolah seperti Sekolah Witama, Sekolah Education 21 dan juga Perguruan Tinggi Pelita Indonesia yang ada di Jalan Ahmad Yani. Pada acara puncak yang dilaksanakan di Vihara Puba Mangala Arama, diikuti oleh sekitar 400 peserta.

“Ke-400 peserta tersebut ada juga yang berasal dari luar kota seperti dari Duri dan Kandis. Sedangkan pada acara juga hadir 10 bikhu dan dua Samanera,” jelasnya.

Salah seorang bikhu, Saccapio mengatakan, tujuan melakukan perbuatan kebajikan tersebut adalah untuk melatih diri melepaskan sesuatu yang dimiliki.

 “Tujuan memberi di sini adalah untuk belajar melepas, karena kalau kita belajar untuk melepas ketika kita kehilangan itu sudah biasa karena kita sering melepas. Atau kata lainnya melatih keikhlasan,” jelasnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook