BANSOS MENUMPUK

Beras Bansos Menumpuk di Gudang Gugus Tugas Milik BUMD, Disorot DPRD Pekanbaru

Pekanbaru | Minggu, 31 Mei 2020 - 03:23 WIB

Beras Bansos Menumpuk di Gudang Gugus Tugas Milik BUMD, Disorot DPRD Pekanbaru
Ilustrasi salah satu gudang beras bantuan sosial di Pekanbaru.(DOK.RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bantuan beras dari PT PLN sebanyak 6 ton yang dititipkan di gudang PT Sarana Pangan Madani (SPM) yang merupakan salah satu BUMD Pemko Pekanbaru disoal anggota DPRD Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti. Dia mempertanyakan untuk RW Siaga yang mana bantuan tersebut. 

Pascatemuan Ida yang tergabung dalam rombongan Komisi I DPRD Pekanbaru melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) ke gudang pengepakan Bantuan Sosial (Bansos) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Kamis (28/5/2020) lalu. Gudang yang didatangi adalah milik PT SPM di Jalan Patimura Ujung, Pekanbaru.


Di gudang ini, bantuan dari PT PLN sebanyak 6 ton juga dititipkan. Ini yang kemudian dipermasalahkan oleh politisi dari Partai Golkar tersebut. Dia bahkan menuding Pemko Pekanbaru tak transparan terkait bantuan tersebut. 

Menjawab tudingan ini, Ketua RW Siaga Kota Pekanbaru Anis Murzil dikonfirmasi, Jumat (28/5/2020) mengatakan, PLN baru menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut pada Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi, Rabu (24/5/2020).

“PLN baru menyerahkan hari Rabu barangnya secara simbolis. Kamis kan sudah libur. Jumat, Sabtu dan Ahad tidak mungkin mengerjakan itu (karena Hari Raya Idul Fitri 1441 hijriah, red),'' jelasnya. 

Sementara Rabu (27/5) dan Kamis (28/5) jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru melakukan rapat evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap III yang berlangsung sejak 15 hingga 28 Mei kemarin.

''Baru Jumat (29/5) kita rapat dengan Camat dan Lurah mengenai teknis penyalurannya. Karena PLN minta pembagian di wilayah Kecamatan Payung Sekaki. Nanti ke RW Siaga saat pembagiannya PLN ikut turun,'' paparnya. 

Teknis pembagian bantuan lewat lumbung pangan ini kata Anis berbeda dengan pembagian sembako yang bersumber dari APBD Kota Pekanbaru.

“Ini beda konsepnya. Lumbung pangan warga, jadi RW siaga itu kan ada komponennya, ada lumbung pangan warga di dalamnya. Diisi oleh CSR BUMN, yang masuk PLN dan BTN, jadi BUMN itu tertarik karena ada program lumbung pangan. Akan dibantu 250 kg per RW. Dihitung Kepala Keluarga . Nanti di tingkat RW memutuskan  bagaimana membagi ke masyarakat. Jadi bukan satu karung di kasih ke tiap KK, beda konsep,'' urainya. 

Sementara itu, pembagian akhirnya dilakukan Selasa pekan depan. Ini atas permintaan camat dan lurah di Kecamatan Payung Sekaki.

''Camat dan Lurah Payung Sekaki minta pembangian dilakukan hari Selasa karena Sabtu (30/5) ada pembangian BLT di kantor camat, lalu senin kan libur juga,'' imbuhnya. 

Lalu terkait beras yang dititipkan ke gudang PT SPM yang kemudian disoal oleh Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Anis menyebut bahwa disanalah yang bisa menampung bantuan yang akan dibagikan dalam jumlah banyak.

“Kenapa ditaruh di gudang PT SPM, enam ton itu 1.200 karung, gudang (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru,red) terletak di MPP lantai 2, 1.200 karung kan sulit membawanya kesana,'' tutupnya.

Laporan: M Ali Nurman (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook