PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kerja nyata untuk mengimplementasikan penguatan kompetensi madrasah, seperti yang dirumuskan oleh Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, dilakukan MAN 4 Pekanbaru dengan membentuk Tim Penjamin Mutu Madrasah (TPMM).
"Langkah awal tim ini, tentunya mengidentifikasi atau melakukan analisis SWOT. Yakni strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman) secara komperehensif. Tentunya terkiat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman potensi sekolah kami, dari dimensi internal maupun eksternal madrasah," ujar Kepala MAN 4 Pekanbaru, Agus Salim Tanjung MA.
Agus yang menerima kedatangan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kasi Penmad) Kota Pekanbaru, Dr Nasaruddin pada, Rabu (29/1) juga menjelaskan, tim ini harus bekerja "gila" untuk menjamin mutu pembelajaran di MAN 4. Baik untuk dimensi vokasi, STEM, IT skill, maupun penggunaan bahasa asing.
Sedangkan Ketua TPMM Cholid MA juga menegaskan, pihaknya bersama tim akan menyusun program praksis dan menyiapkan breakdown strategi peningkatan mutu pembelajaran berbasis science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dan life skills sesuai potensi yang ada di MAN 4 Pekanbaru.
Terakhir kata Cholid, yang juga Wakil Kepala Bidang Humas di MAN 4 Pekanbaru mengatakan, barulah nanti akan dikonklusikan menjadi blue print peningkatan mutu pembelajaran di MAN 4 sampai tahun 2024. Tentunya dukungan dari stakeholder dan shareholder akan tersambungkan komunikasinya melalui program penjaminan mutu yang disusun nanti.
Ia menyebutkan, langkah awal tim ini dalam waktu dekat, adalah melakukan penjajakan untuk mendapatkan US Fulbright English Teaching Assistant (ETA), sebuah program American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) untuk pengajaran bahasa Inggris bagi siswa SMA, SMK, dan Madrasah di Indonesia.
"Program ini tentunya sejalan dengan penguatan kompetensi bagi siswa madrasah dalam penggunaan bahasa asing (khususnya bahasa Inggris)," ujarnya.
Upaya ini diapresiasi Kasi Penmad Kota Pekanbaru, Dr Nasaruddin. Menurutnya, program ini nantinya akan berlangsung dari bulan Juli 2020 sampai dengan Mei 2021. Para ETA dalam program ini adalah orang Amerika Serikat lulusan S-1 atau S-2, yang mendapat beasiswa fulbright selama 10 bulan.
"Para ETA ini nanti akan mengajar bersama para guru bahasa Inggris di kelas X dan XI, selama 20 sampai 25 jam per pekan ," ujarnya.(ksm)