Jelang Akhir Tahun, Permintaan Jagung Meningkat

Pekanbaru | Jumat, 30 Desember 2022 - 09:12 WIB

Jelang Akhir Tahun, Permintaan Jagung Meningkat
Syafri memanen jagung di kebunnya, Kamis (29/12/2022). Petani bersiap memenuhi permintaan jagung yang meningkat jelang Tahun Baru 2023. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jelang akhir tahun 2022, permintaan hasil pertanian jagung meningkat di Kota Pekanbaru. Hal ini dipersiapkan oleh sejumlah petani jagung yang sudah menanam jagung sejak kurang lebih 70 hari yang lalu. Di mana masa panen jagung berusia sekitar 70 hari.

Namun para petani jagung mengeluhkan tingginya harga pupuk yang tidak sebanding dengan murahnya harga jagung di pasaran.


Seperti diungkapkan salah seorang petani jagung, Syafri S (51) kepada Riau Pos, Kamis (29/12). Ia mengatakan, saat ini produksi para petani jagung seperti dirinya tidak mampu lagi memproduksi banyak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ia mengaku hanya mampu memproduksi sebanyak 1 ton jagung yang siap untuk dijual jelang akhir tahun 2022 ini dari luas lahan yang ia produksi kurang lebih 1 hektare. Saat ini Syafri yang dibantu istri dan anaknya masih akan memanen sisa jagung yang belum dipanen usai panen raya lalu di lahan pertanian mereka di Jalan Sertu, Desa Kubang Raya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.

''Total ada 2,7 ton yang sudah saya panen selama setahun ini,'' katanya.

Ia juga mengeluhkan tingginya harga pupuk urea bersubsidi. Di mana harga eceran tertinggi urea bersubsidi di tahun 2021 lalu berkisar Rp500 ribu per karung isi 50 kilogram. Ternyata saat ini sudah naik menjadi Rp800 ribu per karung.

Ia berharap pemrintah bisa ikut memperhatikan persoalan harga pupuk ini. Sebab jika tetap tinggi, maka bisa dipastikan hasil panen para petani akan anjlok, karena kurangnya pupuk.  Di mana, seharusnya dalam 1 hektare tanah diperlukan pupuk 4 kuintal agar hasil pertanian memiliki hasil produksi yang cukup banyak.

''Karena harga pupuk ini mahal, otomatis membuat produksi kami juga menurun karena satu sak (karung 50 kg, red) pupuk itu digunakan untuk tiga kali tahapan penanam mulai dari penyemaian benih, penumbuhan dan pemanenan,'' kata dia.

Sementara itu, untuk harga jual sendiri harga jual jagung berkisar Rp4.400 per kilogram. Di mana harga ini jauh lebih baik dari harga tahun-tahun sebelumnya saat Covid-19 yang membuat harga jual turun hanya berkisar Rp3.000 per kilogram.

''Walaupun sekarang harga jual bagus, tapi kalau harga pupuk mahal, ya sudah pasti kami kewalahan karena hasil kebun ini kami gunakan untuk kehidupan sehari-hari dan menyekolahkan anak,'' ujarnya.(ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook