CAPAIAN VAKSINASI MR RENDAH

Diskes Minta Perpanjangan Waktu

Pekanbaru | Selasa, 30 Oktober 2018 - 09:54 WIB

Diskes Minta Perpanjangan Waktu
Indra Pomi

(RIAUPOS.CO) - Batas waktu pelaksanaan pemberian vaksin measles rubella (MR) tinggal dua hari lagi yaitu 31 Oktober. Namun hingga Senin (29/10), capaian pemberian vaksin MR di Kota Pekanbaru baru 25 persen dari target 95 persen yang telah ditetapkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru Indra Pomi mengatakan, dengan masih rendahnya realisasi pemberian vaksin MR di Pekanbaru, pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan perpanjangan waktu hingga akhir 2018. Agar realisasi dari vaksin MR ini tercapai 95 persen yang diharapkan pemerintah pusat.

Baca Juga :Antisipasi Penyebaran Kasus Rubella

“Harapan kami jika ada perpanjangan waktu hingga akhir tahun ini, target realisasi vaksin MR di Pekanbaru bisa tercapai. Apalagi, beberapa waktu lalu sempat terjadi polemik halal dan haram vaksin ini sehingga orang tua juga mengkhawatirkan anak-anaknya dalam suntik ini,” kata Indra.

Dengan waktu yang masih tersisa saat ini, lanjut Indra, pihaknya akan terus optimis dengan melakukan sosialisasi. Dan apabila diberikan tambahan waktu, pihaknya juga akan memanfaatkannya dengan maksimal.

“Karena vaksin MR sangat penting bagi kesehatan terutama anak-anak. Karena anak yang tidak pernah divaksin berisiko tinggi tertular penyakit campak dan rubella. Yang dapat menimbulkan radang otak, kebutaan, gizi buruk dan kematian. Bagi ibu hamil bisa menyebabkan keguguran atau kecatatan pada bayi yang dilahirkan,” sebutnya.

Sebenarnya, untuk menggesa pemberian vaksin MR tersebut, pihak Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya sosialisasi kepada orang tua murid. Termasuk menggandeng pihak Kemenag Pekanbaru untuk menjelaskan kepada orang tua murid terkait halal dan haramnya vaksin tersebut.

Namun faktanya di lapangan, masih ada juga orang tua murid yang menolak anaknya diberikan vaksin. Selain karena faktor halal, faktor keamanan sang anak juga menjadi pertimbangan. Pasalnya, orang tua murid ada mendapatkan informasi adanya anak yang sakit setelah diberikan vaksin tersebut.(yls)

Laporan Soleh Sahputra, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook