KOTA (RIAUPOS.CO) - Jejeran kartun terpajang di pameran kartun di area Living World, Sabtu (2/9). Sebanyak 60 karya kartun tersebut merupakan hasil karya dari 40 seniman seni rupa yang ada di Riau. Wujudnya yang menarik ditambah cerita dibaliknya yang menggelitik, sukses mencuri perhatian pengunjung pusat perbelanjaan tersebut.
Pameran kartun tersebut diadakan oleh Sindikat Kartun Riau (Sikari). Komunitas yang berisi para kartunis dan komikus Riau ini memang setiap tahunnya rutin mengadakan iven pameran bertajuk Pekanbaru Bandar Kartun Festival. Pada tahun ini, festival tersebut juga bertepatan dengan hari jadi Sikari ke 20tahun.
Dikatakan oleh Wakil Ketua Sikari, Dhany Pramata, bahwa setiap tahunnya, iven ini memang selalu menyedot perhatian masyarakat. ‘’Tiap tahunnya antusias masyarakat akan iven ini selalu tinggi. Khususnya dari kalangan anak muda. Terbukti dari banyaknya mereka yang mampir dan ingin tahu tentang kartun-kartun yang kita pajang,’’ ujarnya.
Bukan hanya anak muda dan orang dewasa, para anak-anak dan remaja pun tak mau melewatkan iven satu ini. Sejak dibuka pada Senin (24/9) lalu, selalu ada saja sekolah yang berkunjung ke pameran kartun ini.
‘’Ya, selain memamerkan karya pilihan, kita juga mengadakan tour edukasi untuk sekolah-sekolah. Jadi, kita juga berbagi ilmu dan pengalaman tentang dunia kartun dan seni rupa kepada mereka,’’ sambungnya lagi.
Untuk tahun ini, Pekanbaru Bandar Kartun Festival mengangkat tentang tema empat kosong. Yang mana menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya. Sehingga kartun yang dipajang juga bertemakan tentang hal tersebut. Tema ini juga diakui menjadi daya tarik tersendiri dikalangan kaum milenial.
Usai melihat-lihat, biasanya pengunjung menyempatkan untuk berfoto dengan background deratan kartun yang terpajang dan mempostingnya di akun sosial media mereka. Di samping itu, pengunjung juga bisa terlibat langsung dalam aktivitas menggambar. Sebab, panitia sudah menyiapkan rangkaian kegiatan yang memungkinkan pengunjung untuk menuangkan karya mereka.
‘’Hari ini, Ahad (30/9) kita tutup pameran dengan beberapa rangakaian kegiatan. Mulai dari doodle spot, yang mana kita menyediakan spot bagi siapa saya yang ingin menggamabar atau doodling. Kemudian juga ada caricature battle.
Ini memungkinkan siapa saja untuk bertarung membuat karikatur. Ada pula live caricature, jampstrip dan acara seru lainnya,’’ paparnya.
Tentunya penutupan dari Pekanbaru Bandar Kartun Festival ini sayang untuk dilewatkan. Khususnya untuk masyarakat yang masih belum memiliki rencana untuk menghabiskan akhir pekan. Selain gratis, pastinya iven semacam ini juga mampu menambah ilmu dan keberanian masyarakat untuk berkarya.
Sikari berharap, dengan rutinnya mereka mengadakan pameran kartun di tengah masyarakat, bisa turut memotivasi para seniman visual lain untuk berkarya. ‘’Target kami, seni kartun dan komik ini bisa jadi indutri kreatif di Pekanbaru Riau.
Hingga nantinya, ‘’menggambar’’ bukan hanya dipandang sebagai sebatas hobi saja.
Namun juga income yang menjanjikan. Di Sikari sendiri, sudah banyak dari anggota kita yang mampu menghasilkan uang dari ‘’menggambar’’. Bahkan mereka juga aktiv dikancan national,’’ tutupnya.(azr)