PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 21 pengungsi imigran di Kota Pekanbaru diberangkatkan ke Jakarta pada Senin (28/3). Mereka akan menjalani persiapan penempatan kembali menuju negara ketiga dengan tujuan Amerika Serikat.
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Riau dalam laporan resminya, Selasa (29/3) menyebutkan, para pengungsi tersebut sudah berada di Pekanbaru kisaran waktu 8-9 tahun. Mereka sudah memulai proses penempatan kembali.
Kepala Kanwil Kemenkum HAM Riau Mhd Jahari Sitepu menyebutkan, pada dasarnya pengungsi hanya singgah sementara di negara transit hingga dilakukannya penempatan kembali ke negara penerima atau resettlement oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Ataupun mereka diberi pilihan untuk melakukan repatriasi atau kembali ke negara asalnya secara sukarela.
"Alhamdulillah, para pengungsi telah sampai dengan selamat di Jakarta. Secara keseluruhan proses pengawalan berjalan dengan aman dan lancar. Mudah-mudahan semakin banyak lagi nanti pengungsi luar negeri yang mendapatkan kesempatan di-resettlement oleh UNHCR. Sampai hari ini (kemarin, red) ada 893 pengungsi internasional di bawah pengawasan Rudenim Pekanbaru," kata Jahari.
Arus pengungsi menurut Jahari semakin meningkat. Namun hanya sedikit pengungsi yang berhasil melaksanakan program resettlement. Permasalahannya, banyak pengungsi enggan melakukan repatriasi sukarela. Hal ini menyebabkan penumpukan pengungsi di Indonesia, termasuk di Pekanbaru. Meski sudah mendapat kesempatan resettlement atau penempatan kembali, mereka harus melewati berbagai tahap prosedur.
"Proses resettlement dimulai dari interview resettlement dengan UNHCR. Selanjutnya profil refugee akan di-submit ke negara ketiga. Lalu interview oleh negara ketiga, dan jika diterima akan dilakukan medical check up. Setelah itu baru nanti dilanjutkan kan dengan diberangkatkan ke negara ketiga," kata Jahari.
Disebut Jahari, pengungsi yang telah diberangkatkan ke Jakarta berasal dari dua negara. Tujuh orang berasal dari Myanmar dan 14 orang dari Afghanistan.(end)