PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Keinginan masyarakat Riau untuk mengelola Blok Rokan bukan hanya sekadar impian semata. Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, hingga pembiayaan yang menjadi tantangan terbesar kini terjawab sudah. Melalui seminar internasional perminyakan yang diadakan Universitas Islam Riau (UIR), seluruh tantangan yang menjadi kekhawatiran selama ini bisa ditepis.
Bahkan keikutsertaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam mengelola blok migas terbesar di Sumatera itu tidak lagi hanya sekadar angan-angan. Seminar yang diadakan di Rektorat UIR lantai dua tersebut turut menghadirkan praktisi sekaligus expert perminyakan dari berbagai belahan dunia, Selasa (28/8).
Seperti Chairman Fluid Science Dynamics & Co Financing and Technologie Supporting Laurent PhD, Managing Director GLPP Germany Technology EOR Facility Dipl Wirt Ing (FH) Ulrich Zahn, Managing Director CDI Oil Field Services-Artificialif Solution Vasile Mogos PE, MBA, Managing Director FLuid Science Dynamics Indonesia Rudyanto Wijaya MT serta Production Optimization Specialist Emir Syahril.
Dari pihak Universitas turut dihadiri langsung oleh Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL dan Kepala Prodi Teknik Perminyakan UIR Dr Eng Muslim. Managing Director FLuid Science Dynamics Indonesia Rudyanto Wijaya MT sebelum pelaksanaan seminar kepada Riau Pos mengungkapkan, ada banyak tantangan bagi daerah dalam berpartisipasi mengelola blok minyak di Riau. Terutama masalah SDM, Pembiayaan dan Teknologi. Namun, hal itu bukan alasan bagi daerah untuk tidak bisa ikut. ‘’Kami membawa orang-orang yang betul-betul expert di bidangnya. Mulai dari teknologi, finance (pembiayaan,red) kemudian equipment personal resource hingga teknologi,’’ ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya akan membagikan pengetahuan pengelolaan ladang minyak kepada mahasiswa hingga perusahaan migas yang beroperasi di wilayah Riau. Hal itu berguna agar ilmu yang dimiliki para nara sumber bisa dimiliki mahasiswa serta pekerja di Riau. FLuid Science Dynamics sendiri, dikatakan dia telah berkomitmen untuk mendukung daerah Riau agar bisa terlibat langsung dalam pengelolaan. ‘’Transfer teknologi adalah suatu hal yang mandatory. Pada saat dieksekusi betul-betul dikuasai oleh expert yang tergabung dalam tim. Mereka semua benar-benar expert. Seperti dari OMV Petrom Oil. Yang telah berpengalaman sejak belasan tahun lalu,’’ paparnya.
Sementara itu, Ketua Forum Peduli Migas Riau Ir Aris Aruna usai kegiatan mengungkapkan rasa terima kasih atas respon mahasiswa yang turut hadir. Baik dari dalam daerah Riau, maupun luar daerah. Termasuk perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di Riau. Menurutnya, transfer ilmu dari seminar tersebut memiliki banyak manfaat. Terlebih bagi daerah Riau yang notabenenya merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia.
‘’Mereka (peserta) berharap selalu ada kegiatan ini. Sehingga tidak ketinggalan informasi dari teknologi dan dunia perminyakan. Ini iven yang sangat ditunggu sehingga kita tidak lagi awam di dunia perminyakan,’’ ungkapnya.