PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- KELANGKAAN elpiji 3 kilo kembali meresahkan masyarakat pengguna di Pekanbaru. Karena kelangkaan ini juga membuat Komisi II DPRD Pekanbaru berang, dan minta kepada Disperindag untuk segera berkoordinasi dengan Pertamina, lalu segera membentuk tim Satgas elpiji untuk melakukan investigasi di lapangan.
"Kami juga minta kepada Disperindag mendata jumlah agen, dan pangkalan. Berapa jumlahnya yang tersebar di Pekanbaru," tegas Ketua komisi II H Fathullah kepada wartawan, Rabu (27/11).
Tidak hanya itu, Politisi Gerindra ini juga minta supaya kuota gas elpiji khususnya ukuran 3 kilo itu juga diminta berapa jatah Pekanbaru. "Kami minta ini juga agar pendistribusian nya sesuai peruntukannya," kata Fathullah lagi.
Masalah kelangkaan elpiji, ini juga menjadi pembahasan komisi II saat hearing dengan Disperindag kemarin. Dan diharpakan persoalan ini segera teratasi tanpa ada keluhan lagi.
Kepala Disperindag Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut tak membantah adanya kekurangan dan kelemahan dalam pengawasan penjualan gas tersebut sehingga ada oknum pemilik pangkalan gas 3 kilogram melakukan aksi curang.
"Elpiji itu memang untuk masyarakat miskin, data masyarakat miskin di Pekanbaru lebih kurang sebanyak 44.000 orang. Jika untuk rumah tangga itu dalam satu bulan mungkin hanya 3 tabung, berarti hanya sekitar 120-130 ribu tabung saja untuk rumah tangga," ungkapnya.
Lanjut kata Ingot, selain adanya kelemahan pengawasan juga ada masyarakat yang tergolong mampu untuk membeli gas 5 kg.(ksm)
Laporan AGUSTIAR, Kota