PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Banyaknya keluhan masyarakat terutama kaum emak-emak soal meroketnya harga barang sembako di pasaran menjelang Ramadan harus disikapi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Pemko diminta turun tangan memberikan solusi untuk membantu meringankan beban masyarakat.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Kota Pekanbaru Roem Diani Dewi, kemarin. Politisi Demokrat ini minta pemko harus turun lapangan dan melakukan tindakan stabilisasi harga sembako. Termasuk memastikan stok sembako aman jelang Ramadan ini.
Disampaikannya lagi, terhadap kenaikan harga sembako jelang Ramadan yang menjadi keluhan saat ini terutama untuk komoditi cabai, bawang merah, daging ayam potong, dan daging sapi.
"Belum lagi kenaikan harga minyak goreng sampai kini masih dikeluhkan," tambahnya.
Selain itu juga, harga tepung hingga gula yang saat ini juga masuk daftar kebutuhan yang melambung harganya.
"Kita tentunya berharap ada upaya nyata dari pemerintah untuk menstabilkan atau menekan harga sembako agar tidak terus naik," ungkapnya lagi.
Dikatakannya, upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan operasi pasar atau pasar murah secepatnya. "Kita rasa cara ini cukup ampuh dan membantu masyarakat," sarannya.
Dari analisa Dewi, penyebab kenaikan harga sembako di pasar-pasar tradisional di Pekanbaru, ada dua faktor penyebabnya. Pertama, faktor eksternal. Di mana, selama ini Pekanbaru masih bergantung kepada daerah pemasok seperti Sumbar, Jawa dan Medan.
"Jadi ketika para petani di sana mengalami gagal panen karena cuaca buruk tentu akan mempengaruhi pasokan barang yang masuk dan menyebabkan kenaikan harga," jelas Roem.
Dan untuk faktor kedua, internal. Kenaikan harga sembako disebabkan di dalam Kota Pekanbaru sendiri yakni tingginya permintaan sementara stok bahan tidak begitu banyak.
"Kita tidak mau ada oknum-oknum yang bermain soal kebutuhan masyarakat ini. Kita juga berharap saat Ramadan nanti Pemko bisa menetralkan harga sembako," harapnya.(gus)