Tenas Effendy Penutur Madah Sepanjang Zaman

Pekanbaru | Kamis, 28 Februari 2019 - 11:26 WIB

Tenas Effendy Penutur Madah Sepanjang Zaman
Haul Tenas Effendy ke empat ditaja Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Kamis (28/2/2019) di Balai Adat LAM Riau. (KUNNI MASROHANTI/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Almarhum sastrawan Riau,  Tenas Effendy, disebut sebagai penutur madah sepanjang zaman. Selain penutur, juga penuntun dalam memasuki padang saujana Melayu yang sangat luas bagi generasi bangsa. Bukan hanya untuk Riau,  tapi bagi Indonesia dan juga Melayu serumpun, menjadi guru besar di Malaysia. Hal ini diungkapkan DR Mukhlis selaku pensyarah dalam haul almarhum,  Kamis (28/2) yang dilaksanakan Lembaga Adat Melayu (LAM)  Riau, di Balai Adat LAM.

’’Dalam kenangan saya dengan almarhum H Tenas Effendy, suatu ketika, beliau menyebutkan orang Bugis lebih dahulu menceritakan Melayu dibandingkan orang Melayu menceritakan Bugis.  Sebagai orang Bugis,  saya merasa bahagia karena beliau telah membukakan minda saya, minda seluruh bangsa Melayu dalam memasuki padang sujana Melayu yang sangat luas.  Beliau sangat menguasai Melayu baik dari dimensi sejarah maupun legenda.  Beliau adalah penutur madah Melayu sepanjang zaman. Beliau adalah oase Melayu yang airnya terus mengalir,  dan orang-orang berdatangan untuk terus meminumnya,’’ kata Mukhlis.

Baca Juga :Koleksi Ribuan Judul Buku, Pengunjung Sepi

Haul H Tenas Effendy Ke empat (28 feb 2015 - 28 feb 2019) yang dibuka Wakil Gubernur H Edy Natar Nasution ini dihadiri ratusan pengurus LAM Riau,  saatrawan,  budayawan,  pelajaran dan mahasiswa. Ruang pertemuan lantai II Balai Adat LAM tersebut pun penuh sesak.  

’’Almarhum H Tenas Effendy adalah sosok sastrawan Melayu yang luar biasa. Ia menciptakan perjalanan Melayu semakin bermarwah,  jadi panutan bagi seluruh orang Melayu. Jayalah Melayu,’’ kata Edi Natar.

Haul ini diakhiri dengan diskusi terkait sejarah dan peran Melayu bagi anak bangsa.  Muhammad De Putra,  siswa SMAN I Pekanbaru memberikan pertanyaan kritis tentang bagaimana sastrawan dan budayawan menjaga eksistensi Melayu bagi generasi millenial.  Pertanyaan ini dijawab langsung oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA)  LAM Riau, Al Azhar.  

’’Kami akan memberikan apa yang kami punya kepada Anda,  kepada kaum millenial.  Selanjutnya,  andalah yang akan menyebarkan kepada teman seusia, sesama millenial.  Tentu perlu kreatifitas lebih untuk upaya ini,’’ kata Al Azhar yang telah menyampaikan kata sambutan di awal acara.(kun)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook